Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Ganti Rugi Tanah, Warga Segel SMKN 1 Ile Ape Lembata

Kompas.com - 14/02/2022, 11:36 WIB
Nansianus Taris,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LEMBATA, KOMPAS.com - Beberapa warga di Desa Muruona, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lemy, menyegel SMK Negeri 1 Ile Ape.

Mereka menuntut Pemda Lembata memberi ganti rugi atas tanah yang kini dijadikan lokasi SMK Negeri 1 Ile Ape itu.

Baca juga: Pemkab Lembata Catat 68 Kasus DBD, Tersebar di 8 Kecamatan

Salah seorang warga, Linus Labi menjelaskan, tanah yang kini sudah menjadi lokasi sekolah itu adalah hak ulayatnya, warisan dari nenek dan ayahnya.

Bahkan, sejak lahan tersebut dijual ke Pemda Lembata untuk bangun sekolah, dirinya tidak pernah menerima uang ganti rugi.

"Uang itu malah diberikan ke orang lain yang mengaku sebagai tuan tanah dengan angka Rp 150 juta. Dia bukan pemilik sah tanah, dia hanya diberi izin menggarap bukan menjadi milik apalagi sampai menjual," jelas Linus saat dikonfirmasi, Senin.

Linus mengakui, tanah yang dijual Pemda Lembata itu bukan miliknya, tetapi milik almarhum Silvester Sele.

"Tanah warisan nenek moyang, dari nene Asan Klodo turun ke Silvester Sele turun ke anak saya Linus Labi," ungkap dia.

Bukan hanya itu, lanjut dia, tanah yang sekarang menjadi kawasan sekolah itu pun sudah bersertifikat atas nama Silvester Sele sejak 1986.

Sertifikat Nomor 61 Tahun 1986 itu diterbitkan pada masa Lembata belum menjadi daerah otonomi oleh Kantor Agraria Kabupaten Flores Timur dengan luas tanah 15.201 meter persegi.

Baca juga: Duduk Perkara ASN Marahi Bupati Lembata karena Tak Dilantik Jadi Kadis, Berujung Permintaan Maaf

"Nyambung dari tangan orang tua sampai detik ini. Sudah lima belas tahun sampai hari ini, saya sendiri bayar pajak," katanya.

Meski sudah punya sertifikat, dirinya masih mengalami kendala. Berulang kali ia meminta bantuan Pemda untuk urus masalah itu, tetapi tidak diindahkan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com