Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Gempa di Pasaman dan Pasbar, Pemerintah Sepakat Perbaiki Rumah Warga Bersama-sama

Kompas.com - 26/02/2022, 22:01 WIB
Rahmadhani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Pemerintah Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan, mereka sepakat menangani kerusakan rumah warga akibat gempa di Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman hingga ke level pusat.

Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy mengatakan, untuk rumah dengan rusak ringan ditangani oleh pemerintah kabupaten, rusak sedang ditangani pemerintah provinsi, dan rusak berat akan diperbaiki oleh pemerintah pusat.

"Dalam waktu 14 hari masa tanggap darurat ini, kita selesaikan pendataan kerusakan rumah milik warga, sehingga usai masa tanggap darurat pemerintah fokus pada masalah tempat tinggal warga," ucap Audy dalam jumpa pers secara daring oleh BNPB, Sabtu (26/2/2022).

Baca juga: Gempa Bumi di Pasaman Sumbar, Rumah Warga Rata dengan Tanah hingga Gunung Longsor

Hal ini disambut baik oleh Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto.

"Harapan kami masa tanggap darurat 14 hari ini tidak lagi diperpanjang. Pihak provinsi beserta kabupaten sudah berkomitmen untuk menyelesaikan masalah kebencanaan dalam masa tanggap darurat ini," ucap Suharyanto.

Baik itu, sambungnya, pencarian orang hilang, penanganan pengungsi dan pendataan fasilitas umum serta rumah warga yang rusak.

Ia juga berharap dengan didirikannya posko tanggap bencana, diharapkan setiap harinya ada evaluasi yang disampaikan kepada BNPB di pusat maupun pemerintah di daerah.

Sementara itu, hingga Sabtu (26/2/2022) sore ini, korban tewas gempa di dua kabupaten sebanyak 10 orang, dengan rincian empat orang di Kabupaten Pasaman Barat, dan enam orang di Kabupaten Pasaman.

Kemudian sebanyak empat orang masih dinyatakan hilang di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman. Selain itu, sekitar 10.000 orang dilaporkan mengungsi di beberapa titik pengungsian yang disediakan pemerintah.

Distribusi bantuan

Bupati Pasaman, Benny Utama menyatakan hingga Sabtu sore sudah banyak bantuan yang berdatangan namun belum tersebar secara merata karena akses lokasi yang sulit.

"Kendala ini kami usahakan akan secepatnya diatasi karena lokasi yang sulit," ucap Bupati Pasaman Benny Utama.

Sementara itu, Bupati Pasaman Barat Hamsuardi juga menyatakan hal yang sama.

"Saat ini sudah banyak bantuan yang kami terima. Barusan dari BNPB sebanyak Rp 500 juta, kemudian dari wali kota Pariaman dan kepala daerah lainnnya. Semoga bantuan ini segera terdistribusi langsung ke tangan masyarakat, karena lokasi ke Nagari Kajai masih macet," harapnya.

Baca juga: Rahmawati Berlari Gendong Bayinya yang Berusia 27 Hari Saat Gempa di Pasaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com