Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Bumi di Pasaman Sumbar, Rumah Warga Rata dengan Tanah hingga Gunung Longsor

Kompas.com - 26/02/2022, 21:26 WIB
Idon Tanjung,
Khairina

Tim Redaksi

PASAMAN, KOMPAS.com - Gempa bumi begitu berdampak bagi kehidupan masyarakat di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar).

Berdasarkan pantuan Kompas.com, Sabtu (26/2/2022), di wilayah Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, rumah-rumah warga banyak yang rusak berat, sedang dan ringan.

Terlihat sejumlah rumah warga roboh hingga rata dengan tanah. Ada yang rumah permanen, semi permanen, dan beberapa rumah masih terbengkalai.

Selain itu, ada juga sebagian dinding rumah yang roboh dan retak-retak.

 Baca juga: Rahmawati Berlari Gendong Bayinya yang Berusia 27 Hari Saat Gempa di Pasaman

Seperti yang terlihat di Nagari (Desa) Lampah, permukiman sudah sepi. Tak ada lagi warga yang berani bertahan di rumah.

Warga tampak mendirikan tenda darurat berupa terpal depan rumah dan pinggir jalan sebagai tempat mengungsi.

Namun, lebih banyak yang mengungsi ke tenda pengungsian yang disiapkan pemerintah setempat.

Longsor

Selain merusak rumah warga, gempa bumi juga memicu longsornya Gunung Pasaman.

Material longsor bergerak hingga menimbun areal perkebunan dan menyeret sejumlah rumah warga di kaki gunung.

Material longsor itu juga memenuhi aliran sungai.

Pejabat sementara (Ps) Komandan Batalyon (Danyon) A Pelopor Satuan Brimob Polda Sumbar, Kompol Doni Lisman mengatakan bahwa ada 300 rumah warga yang rusak berat di Kabupaten Pasaman.

"Kalau total rumah warga yang rusak belum diketahui. Tapi berdasarkan hitungan cepat sementara, tercatat sekitar 300 rumah warga rusak berat, dan 2 unit rumah tertimbun longsor," sebut Doni saat ditemui Kompas.com di lokasi bencana di Nagari Lampah, Sabtu.

Kemudian, dia menyebut jumlah warga yang mengungsi sekitar 7000 jiwa.

Sementara itu, ada enam orang warga yang diduga hilang akibat tertimbun longsor.

"Terkait adanya dugaan enam orang warga yang hilang, belum bisa dipastikan karena informasinya simpang siur. Tadi malam hasil koordinasi kami dengan Pak Kalaksa SAR Pasaman, Kabag Ops Polres Pasaman dan Sekda Pasaman, memang ada informasi enam orang warga belum ditemukan. Namun, enam orang ini belum bisa dipastikan di mana keberadaannya. Apakah terseret material longsor atau air bah atau pergi mengungsi belum diketahui," kata Doni.

Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak Pasca-gempa di Pasaman Bukan Likuefaksi tapi Banjir Bandang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com