PASAMAN, KOMPAS.com - Warga berhamburan keluar rumah saat terjadi gempa bumi di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Gempa itu datang Jumat (25/2/2022) sekitar pukul 08.35 WIB.
Pasangan suami istri, Jhoni Syaputra (20) dan Rahmawati (18) bersama seorang bayinya nyaris menjadi korban.
Bagaimana tidak, rumah warga Nagari (Desa) Lampah, Kecamatan Tigo Nagari ini roboh akibat guncangan gempa bumi itu.
Baca juga: UPDATE Gempa Pasaman Barat, Korban Meninggal Jadi 10 Orang
Beruntung mereka selamat setelah berlari cepat keluar rumah. Kini, mereka mengungsi di tenda pengungsian BPBD Sumbar di pinggir jalan di Nagari Maringgiang.
Saat diwawancarai Kompas.com di tenda pengungsian, Sabtu (26/2/2022), Jhoni Syaputra mengatakan bahwa mereka saat itu sedang berada di dalam rumah.
"Kami waktu itu di dalam rumah. Istri saya ini kan baru melahirkan anak pertama. Usianya baru 27 hari. Pas gempa datang pertama itu istri saya langsung lari sambil gendong bayi kami. Saya masih di dalam rumah," ujar Jhoni.
Baca juga: Korban Meninggal akibat Gempa Pasaman Barat Bertambah Jadi 9 Orang
Setelah guncangan pertama itu, Jhoni pergi ke ruang dapur rumahnya melihat situasi.
Namun, berselang lebih kurang lima menit, datang lagi gempa yang lebih kuat guncangan.
Jhoni berusaha lari keluar rumah, namun dinding rumah sebagian sudah roboh.
Tanpa pikir panjang, Jhoni mengaku melompati dinding yang sedang roboh itu.
"Tak sadar saya pas lompat dinding yang roboh itu. Panik bercampur takut. Alhamdulillah, saya sama istri dan anak kami selamat," kata Jhoni.
Jhoni yang sedang menggendong bayinya itu mengatakan bahwa barang-barang di dalam rumah tak sempat lagi diselamatkan.
Runtuhan bangunan rumah permanen itu menimbun seisi rumah. Kondisi rumah milik mertuanya itu tak bisa lagi ditempati.
"Rumah habis semuanya," sebut Jhoni.