Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Ganti Rugi Lahan, Warga Blokade Jalan Menuju Proyek Bendungan Manikin Kupang

Kompas.com - 18/02/2022, 09:16 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Aktivitas pembangunan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dihentikan sementara menyusul aksi blokade jalan yang dilakukan warga.

Warga melakukan aksi blokade jalan karena belum mendapat kompensasi pembebasan lahan.

Baca juga: Ganti Rugi Proyek Bendungan Manikin Belum Dibayar, Warga Kupang: Pak Jokowi Tolong Kami!

"Warga sudah blokade jalan masuk menuju bendungan ini, sejak 10 Februari 2022 lalu," ujar salah satu warga Desa Baumata Timur, Eggi Lalus kepada Kompas.com, Jumat (18/2/2022).

Menurut Eggi, selain mempermasalahkan pembebasan lahan, warga juga khawatir tanaman produktif yang dikelola selama ini menjadi rusak.

Selain itu, terdapat delapan desa yang terdampak dari pembangunan bendungan ini. Termasuk dua desa yang masuk area genangan bendungan yang sampai saat ini belum direlokasi.

Ia menyebut, warga kecewa dengan janji Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II yang belum terealisasi, yakni soal pembebasan lahan.

"Hanya habis dijanji saja dari tahun ke tahun," kata dia kecewa.

"Ada puluhan kepala keluarga yang kena dampak pembangunan bendungan ini dengan luas lahan sekitar 40 hektare lebih. Tapi sampai sekarang belum ada realisasi ganti rugi," sambung Eggi.

Padahal, pekerjaan bendungan itu sudah masuk tahun keempat. Saat ditanya warga, balai sungai selalu menyampaikan alasan terkait birokasi.

Oleh karena itu, warga setempat akan memblokade jalan masuk ke lokasi proyek, hingga dana ganti rugi bisa diperoleh warga.

"Harapan kami sebagai warga hanya minta hak-hak kami dipenuhi," kata dia.

Baca juga: 6 Fakta Kupang, Ibu Kota NTT Berjuluk Kota Kerang

Dihubungi terpisah, PPK Bendungan Manikin Yunus Djobo membenarkan pemblokiran jalan menuju lokasi pembangunan bendungan.

"Tidak dibolehkan ada aktivitas di proyek sampai ada kejelasan ganti rugi lahan," kata Yunus singkat, tanpa menjelaskan proses ganti rugi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com