SOLO, KOMPAS.com - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Solo, Jawa Tengah, mendata ada sebanyak 6.000 titik rawan kebakaran di Solo.
Kepala Damkar Solo, Sutarja menyampaikan, ribuan potensi rawan kebakaran itu meliputi tempat usaha katering, warung makan, dan permukiman dengan penggunaan listrik yang tinggi.
Dia mengatakan, ribuan titik rawan kebakaran tersebut merupakan hasil pengumpulan data yang dilakukan dengan kerja sama rukun tetangga (RT) di seluruh kelurahan yang ada di lima kecamatan.
"Kami pendataan kasar lewat Pak RT akhirnya didapatkan jumlah itu (6.000 titik rawan kebakaran)," terang Sutarja, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/2/2022).
Baca juga: Viral Video Mesum di Kota Magelang, Pengunggahnya Bocah Kelas 6 SD
Pihaknya mengatakan, sudah mengundang para pelaku usaha yang berpotensi rawan kebakaran untuk mengikuti sosialisasi serta pelatihan pemadaman ringan.
"Kemarin ada dukungan dari DPRD Solo diupayakan untuk anggarannya bisa ditambah. Sehingga, sosialisasi bisa dilaksanakan kepada 3.500 pengusaha," kata Sutarja.
Penambahan anggaran tersebut, kata Sutarja, karena sosialisasi terkait potensi kebakaran yang dilaksanakan pada tahun lalu hanya menyasar kepada 250 warga.
Sementara, ungkap mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo itu, potensi kebakaran ini merata di seluruh wilayah di Solo.
Sutarja menilai, kasus kebakaran yang terjadi di Solo selama ini sebagian besar disebabkan karena kelalaian dan penggunaan listrik yang tinggi.