Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna 17 Jenang yang Mengiringi Boyong Kedhaton di HUT ke-277 Kota Solo

Kompas.com - 17/02/2022, 19:33 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Makna sajian persembahan 17 jenang dalam Festival Jenang 2022, jadi serangkaian kegiatan serangkaian hari ulang tahun (HUT) ke-277 Kota Solo, Kamis (17/2/2022).

Dewan Pembina Yayasan Jenang Indonesia, Gusti Dipokusumo mengatakan 17 jenang ini sebagai sajian yang mengiringi Boyong Kedhaton, sebagai tanda hari jadi Kutha (Kota) Sala.

"Dulu sebagai makan sesaji, kini jadi makanan yang siap saji," gurau Dipokusumo, saat berada di Festival Jenang, Kamis (17/2/2022).

Baca juga: HUT Ke-227 Kota Solo, Pemkot Pastikan Kirab Boyong Kedhaton dan Festival Jenang Tetap Digelar

Seiring berjalannya waktu, yang disaji dalam peringatan HUT ke-277 Kota Solo, jumlahnya berkurang dari puluhan menjadi belasan saja.

"Bahkan sebenarnya ada 21 jenang, tapi kami ambil 17 jenang karena dimaknai sebagai peristiwa tanggal 17 itu, momentumnya," jelasnya.

Festival Jenang yang telah dilaksanakan selama 10 tahun ini, pada 2022 ini hanya membagikan 228 jenang saja.

"Dalam filosofi ditambahkan satu (jenang), Insya Allah tahun depan bisa memperingati kembali," ujar dia.

Dari 17 jenang memiliki berbagai makna bahan dari bahan pembuat jenang itu sendiri.

"Kalau bahannya dari tanaman dari dalam tanah, memahami asal usul kehidupan. Sedangkan bahan makanan dari sesuatu diatas tanah memaknai apa yang akan dilaksanakan," jelasnya.

Baca juga: Resep Jenang Grendul, Hasilnya Lembut dan Kenyal

Berikut makna dari 17 jenang tersebut:

1. Jenang Abrik Petak, bermakna jenanga yang berwarna merah dan putih mempresentasikan pencipta asal usul terbentuknya laki-laki dan perempuan.

2. Jenang Saloko, memiliki makna kesucian yang dimiliki Allah, manusia harus mewaspadai nafsu "aku" pada dirinya. Berani mengoreksi dirinya, sebagai jalan untuk mengenal Allah.

3. Jenang Suran, bermakna waktu itu terbatas dan selalu menjalani siklusnya. Kita seharusnya ingat masa lalu dan memperbaiki masa depan.

4. Jenang Grendul, bermakna hidup seperti cakra penggilingan, seperti roda yang berputar kadang diatas kadang dibawah naik turun. Kita perlu memerlukan kestabilan (keharmonisan) dari perbedaan-perbedaan yang terjadi pada kehidupan.

5. Jenang Lahan, bermakna lepas dan hilang semua nafsu negatif iri, dengki, sombong, dan sebagainya di hadapan Allah.

Baca juga: 5 Tempat Makan Jenang di Yogyakarta, Cocok untuk Sarapan

Festival Jenang 2022, Rangkian HUT ke-277 Kota Solo di Kota Solo, Kamis (17/2/2/2022).KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Festival Jenang 2022, Rangkian HUT ke-277 Kota Solo di Kota Solo, Kamis (17/2/2/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Amankan 43 Karung Pakaian Bekas yang Diselundupkan dari Timor Leste

Polisi Amankan 43 Karung Pakaian Bekas yang Diselundupkan dari Timor Leste

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Kecewanya Ibu Kristianie, Anaknya Mendadak Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional meski Raih Nilai Tertinggi

Kecewanya Ibu Kristianie, Anaknya Mendadak Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional meski Raih Nilai Tertinggi

Regional
[POPULER NUSANTARA] Warga Sukolilo Pati Takut Motornya Diangkut Polisi | Densus 88 Geledah Rumah Tukang Bubur

[POPULER NUSANTARA] Warga Sukolilo Pati Takut Motornya Diangkut Polisi | Densus 88 Geledah Rumah Tukang Bubur

Regional
Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Sama-sama Olahan Daging Kambing, Apa Beda Gulai, Tongseng dan Tengkleng?

Regional
Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Bukit Batas di Kalimantan Selatan: Daya Tarik, Biaya, dan Cara Menuju

Regional
Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Kapal Bermuatan 70 Ton Kayu Ilegal Ditangkap di Perairan Kepulauan Meranti Riau

Regional
Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Gecok Kambing, Kuliner Khas Semarang Berbumbu Rempah

Regional
1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

1 Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak

Regional
Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Gempa M 5,7 Guncang Pulau Doi

Regional
Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Tersangka Pengeroyok Bos Rental di Sukolilo Pati Bertambah Jadi 10 Orang

Regional
3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

3 Kecamatan di Pati Jadi Target Operasi Kendaraan Bodong, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com