AMBON, KOMPAS.com- Warga Desa Hatusua, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku memblokade ruas jalan Lintas Seram yang menghubungkan empat kecamatan di wilayah tersebut dengan ibu kota kabupaten, Kamis (20/1/2022).
Warga marah lantaran tidak terima tim sepak bola mereka Hatusua FC digugurkan oleh panitia turnamen Bupati Seram Bagian Barat CUP U-16.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 19 Januari 2022
Dalam aksi itu, warga menebang sejumlah pohon dan juga menaruh batu hingga kayu di atas badan jalan dan melarang setiap kendaraan untuk melintasi desa mereka.
Akibat pemblokadean ruas jalan tersebut, arus lalu lintas dari dan menuju Piru, ibu kota Seram Bagian Barat sempat lumpuh total.
Ruas jalan tersebut baru bisa dilalui kembali setelah aparat Polres Seram Bagian Barat bernegosiasi dengan warga untuk membuka akses jalan tersebut.
“Saat ini kendaraan sudah bisa lewat lagi, palang sudah dibuka kembali,” kata Kasat Reskrim Polres Seram Bagian Barat, Iptu Irwan kepada Kompas.com via telepon seluler, Kamis.
Baca juga: Longboat Berpenumpang 15 Orang Tenggelam di Buru Selatan
Irwan mengakui warga Hatusua memblokade ruas jalan tersebut karena tidak terima tim sepak bola di desa mereka diduskualifikasi oleh panitia karena ketahuan ada sejumlah pemain yang umurnya telah melewati 16 tahun.
“Jadi penyebabnya itu karena tim sepak bola mereka didiskualifikasi oleh panitia jadi mereka tidak terima,” katanya.
Baca juga: Capaian Vaksinasi di Maluku Tengah Baru 60 Persen, Ini Kata Bupati