Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Viral Video Pemotor Usung Peti Jenazah dan Salib | Orangtua Simpan Mayat Anak Selama 2 Bulan

Kompas.com - 14/01/2022, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Video seorang pemotor mengusung peti jenazah dan salib diikat di bangku sepeda motor diunggah di media sosial Facebook.

Video tersebut direkam di Dusun Bulu Malando, Nagori Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun.

Sementara itu di Pemalang, mayat gadis 14 tahun disimpan selama dua bulan oleh orangtuanya di rumah mereka di Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Orangtua menyimpan mayat anaknya karena yakin remaja 14 tahun itu akan hidup kembali.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut 5 berita populer Nusantara selengkapnya:

1. Viral video pemotor bawa peti mati

Seorang pemotor membawa peti dan salib di Dusun Bulu Malanda, Nagori Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun.Tangkapan Layar video dari akun Facebook Seorang pemotor membawa peti dan salib di Dusun Bulu Malanda, Nagori Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun.
Video seorang pemotor mengusung peti jenazah dan salib diikat di bangku sepeda motor diunggah di media sosial Facebook oleh akun Lamat Ludin pada Minggu (9/1/2022).

Rekaman itu diambil di Dusun Bulu Malando Nagori Parmonangan Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun Sumut.

Camat Dolok Panribuan, Nopen Sijabat membenarkan kejadian itu di Dusun Bulu Malando, Nagori Parmonangan.

Ia mengatakan peti jenazah tersebut dalam keadaan kosong dibawa ke salah satu rumah warga yang mengalami duka cita.

Ia mengatakan, peti mati itu dipesan dari salah pembuat peti lalu dibawa dengan sepeda motor dengan jarak tempuh sekitar 4-5 kilometer dari jalan utama ke dusun tersebut.

Menurutnya jalan itu adalah jalan desa yang hanya dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua.

Baca juga: Pak Jokowi, Lihatlah Kampung Kami, Bawa Peti Mati Pun Susah

2. Hendak kembalikan bantuan, Fajar di-"bully' warganet

Ganjar saat menyerahkan bantuan kepada Kader PDIP Fajar Nugroho, Minggu (10/1/2022).DOK. Humas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Ganjar saat menyerahkan bantuan kepada Kader PDIP Fajar Nugroho, Minggu (10/1/2022).
Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Fajar Nugroho di-bully warga internet (warganet) usai menyatakan rencananya untuk mengembalikan bantuan dari Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.

Hingga berita ini ditulis, Kamis (13/1/2022) pukul 11.35 WIB, sudah terdapat lebih dari 1.000 komentar warganet yang membanjiri unggahan Facebook Kompas.com pada Rabu (12/1/2022) berjudul “Fajar Nugroho berencana akan mengembalikan bantuan serta hadiah yang diberikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, apa alasannya?”.

Tidak hanya di Facebook, unggahan Kompas.com di Twitter pada Rabu, terkait berita Fajar yang ingin mengembalikan bantuan dari Ganjar, juga mendapat respons tak baik dari warganet.

Baca juga: Berencana Kembalikan Bantuan dari Ganjar, Fajar Malah Di-bully Warganet

3. Penendang sesajen dikenal punya hobi mendongeng

Tangkapan layar video viral seorang pria yang tendang sesajen di Semeruscreenshoot Tangkapan layar video viral seorang pria yang tendang sesajen di Semeru
HF, pria yang menendang sesajen di Gunung Semeru ternyata sempat tinggal di rusunawa Banguntapan, Bantul sekitar tahun 2011.

Saat dikonfirmasi, Ketua RT 06 Pedukuhan Jogoragan Samsu Hajir membenarkan informasi itu.

Namun, kata Samsu, dirinya jarang melihat HF terlibat kegiatan kerja bakti atau lainnya. Samsu hanya mengetahui bahwa HF memiliki hobi mendongeng dan mengajar soal agama.

"Orangnya kalem dan sopan, sama saya baik, tegur sapa biasa dengan mas Firdaus. Tapi kalau bab kumpulan dan kerja bakti belum pernah. Karena tinggalnya memang tidak di sini, dia hanya minta izin administrasinya di sini kalau kegiatan sehari-harinya tidak di sini," ucap Samsu.

Baca juga: Jarang Ikut Kerja Bakti, Penendang Sesajen di Semeru Dikenal Punya Hobi Mendongeng, Ini Kata Warga

4. Ganjar "ngantor" di balai desa di Kebumen

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama Bupati Kebumen Arif Sugiyanto di salah satu rumah warga di Kebumen, Selasa (11/1/2022).KOMPAS.COM/DOK PEMPROV JATENG Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama Bupati Kebumen Arif Sugiyanto di salah satu rumah warga di Kebumen, Selasa (11/1/2022).
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melakukan kunjungan kerja ke sejumlah desa di Kabupaten Kebumen, Selasa (11/1/2022).

Di tengah padatnya agenda, hari itu Ganjar juga sempat "ngantor" di Balai Desa Gunungsari, Kecamatan Karanggayam untuk mengikuti rapat virtual yang digelar Menko Kemaritiman dan Investasi.

Seusai rapat virtual, Ganjar menyapa warga desa dalam acara bertajuk Ngopi Bareng. Acara itu mempertemukan Ganjar dengan para penyuluh kesehatan, pelaku UMKM, hingga pegiat konservasi.

Setelah agenda selesai, Ganjar menuju rumah warga untuk bermalam. Ganjar mengatakan, kegiatan tersebut sering dilakukan sebelum masa pandemi Covid-19.

"Dua tahun saya meninggalkan acara ini. Hari ini kita hidupkan lagi, Anda lihat ternyata antusiasme masyarakat bagus," kata Ganjar.

Baca juga: Ketika Ganjar Ngantor dan Bermalam di Rumah Warga di Desa Kebumen

5. Simpan mayat anak selama 2 bulan

Ilustrasi pembunuhan, temuan jasad manusia.KOMPAS.COM/HANDOUT Ilustrasi pembunuhan, temuan jasad manusia.
Warga di Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah menemukan jasad gadis 14 tahun di rumahnya pada Minggu (9/1/2022).

Ternyata mayat gadis 14 tahun itu telahlebih dari dua bulan disimpan orangtuanya sendiri di dalam rumah.

Kedua orangtua remaja 14 tahun itu percaya, anak mereka akan hidup sehingga tidak bersedia dimakamkan.

Sempat dilakukan negosiasi antara petugas kepolisian dengan orangtua hingga akhirnya mereka mengizinkan anaknya dimakamkan dengan layak.

Baca juga: Meyakini Anaknya Masih Hidup, Orangtua di Pemalang Simpan Jenazah Putrinya 2 Bulan

Ustaz Zaenuri berujar, dia dan muspika menghabiskan waktu hingga 15 menit meyakinkan keluarga untuk merelakan jenazah.

"Saya juga menjelaskan bahwa sebagai umat Islam pada jasad untuk segera dimakamkan sebagaimana mestinya. Alhamdulillah, akhirnya pihak keluarga mau melakukanya," kata Ustaz Zaenuri.

Baca juga: 4 Fakta Keluarga di Pemalang Simpan Jasad Bocah Selama 2 Bulan, Yakin Akan Hidup dan Tak Berbau

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Teguh Pribadi, Fadlan Mukhtar Zain, Alifia Nuralita Rezqiana | Editor : Khairina, Ardi Priyatno Utomo, Mikhael Gewati, Michael Hangga Wismabrata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com