Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Provinsi Banten Jadi Daerah Paling Tidak Bahagia, Ini Respons Gubernur Wahidin Halim

Kompas.com - 08/01/2022, 12:03 WIB
Rasyid Ridho,
Khairina

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com -  Provinsi Banten menjadi daerah dengan indeks kebahagiaan paling rendah se-Indonesia berdasarkan hasil survei BPS tahun 2021.

Indeks tersebut diukur lewat survei pengukuran tingkat kebahagiaan (SPTK) yang dilaksanakan 3 tahun sekali itu indikatornya kepuasan hidup (life satisfaction), perasaan (affect) dan makna hidup (eudaimonia).

Hasilnya, kepuasan hidup warga Banten 72,61, perasaan: 60,61 dan makna hidup: 70,28.

Baca juga: Kadisnaker Sebut UMK Banten 2022 Bisa Direvisi, tapi...

Menanggapi hasil survei tersebut, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, masyarakat tidak bahagia karena adanya perbedaan antara kota dan desa.

"Banten (terjadi) disparitas satu kota, satu daerah. Jadi, kalau kita pakai indeks kebahagiaan, yang bahagia itu orang Baduy dan orang Lebak," kata Wahidin kepada wartawan di rumahnya. Jumat (7/1/2022).

Menurut Wahidin, indeks kebahagiaan diukur bukan karena harta melimpah atau material. Namun, perasaan nyaman dan bahagia dalam menjalani kehidupan sehari-hari

Dikatakan Wahidin, ketika masyarakat dapat hidup dengan aman, damai, dan tenteram, hal itu dapat secara otomatis meningkatkan indikator-indikator kebahagiaan.

"Ukurannya bukan material kerena kekayaannya, lebih banyak suasana kebatinan mereka, kita lihat Baduy bahagia dia dengan apa adanya. Tertib, nyaman. Sementara yang ada di perkotaan (berbeda)," ujar Wahidin.

Baca juga: Gubernur Banten Bicara Terus Terang soal Peluang Revisi UMK 2022

Mantan Wali Kota Tangerang itu mencontohkan, negara Selandia Baru yang menjadi salah satu negara paling bahagia karena warganya hidup serba sederhana.

"Selandia jadi negara berbahagia, di rumahnya sederhana, setiap hari kehidupan sederhana, mobil biasa-biasa saja, mal jarang ke mal," tutur Wahidin.

Untuk meningkatkan kebahagiaan, kata dia, harus ada peran masyarakat itu sendiri dan pemerintah untuk memberikan pelayanan dan fasilitas yang terbaik.

Saat ini, Pemprov Banten sedang membangun sport center dan memberikan fasilitas berupa infrastruktur yang baik, seperti jalan, jembatan, dan yang lainnya.

"Enggak ada taman, enggak ada ruang publik, engga ada hutan kota, jalan enggak ada pedestriannya ini kan belum. Kota belum menyuguhkan kenyamanan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com