Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Malioboro Gelar Doa Akhir Tahun Bersama, Minta Rencana Relokasi Ditunda

Kompas.com - 31/12/2021, 13:17 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Malioboro, Yogyakarta menggelar doa bersama akhir tahun.

Pada kesempatan ini para PKL meminta kepada pemerintah untuk menunda pelaksanaan relokasi.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima Yogyakarta (APKLY) Wawan Suhendra mengatakan, para pedagang tidak menolak rencana relokasi PKL.

Baca juga: 1.700 PKL Malioboro Akan Direlokasi ke Dua Tempat Ini Mulai Januari 2022

Tetapi para PKL merasa keberatan atas rencana relokasi.

Pasalnya, para PKL dua tahun terakhir telah terdampak pandemi Covid-19 dan baru akan bangkit kondisi perekonomiannya.

Saat akan bangkit, justru muncul rencana relokasi PKL.

"Kami tidak menolak tetapi keberatan, dengan alasan kondisi perekonomian sangat terpuruk terdampak pandemi Covid-19," katanya saat ditemui wartawan di Malioboro, Jumat (31/12/2021).

Baca juga: Bertemu DPRD DIY, PKL Malioboro: Kami Sepenuhnya Siap Ditata, Tanpa Dipindah

Ia menambahkan dalam melakukan relokasi dibutuhkan persiapan terlebih dahulu baik itu dari psikologis maupun sisi ekonomi.

Saat relokasi dilakukan, menurut dia, pedagang tidak bisa langsung mendapatkan pelanggan secara instan.

"Kondisi ekonomi teman-teman ini belum stabil. Butuh ancang-ancang kan gak bisa langsung dapat pelanggan," kata dia.

 

Dengan pemerintah menunda rencana relokasi para PKL dapat memanfaatkan waktu jeda itu untuk menabung terlebih dahulu.

"Kami menginginkan ditunda paling enggak 1 sampai 3 tahun syukur-syukur bisa lebih Jeda waktu itu digunakan untuk menabung," katanya.

Ia menambahkan para pedagang sudah menyampaikan pendapatnya melalui DPRD Provinsi DIY maupun DPRD Kota Yogyakarta.

Baca juga: Sultan HB X Larang Warga Rayakan Malam Pergantian Tahun, tapi Malioboro Tak Ditutup

Hasil dari audiensi itu pihak DPRD Provinsi menyanggupi membentuk panitia khusus yang bertugas mengawal relokasi Malioboro.

Sebelumnya, Dinas Koperasi dan UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai mendata 1.700 Pedagang Kaki Lima (PKL) kawasan Malioboro akan direlokasi pada  Januari 2022.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY Srie Nurkyatsiwi mengatakan, pihaknya telah mendata PKL Malioboro yang akan direlokasi di dua tempat, yakni di gedung bekas bioskop Indra dan juga gedung bekas Dinas Pariwisata DIY.

"Data sementara total 1.700-an ya yang ada di area di Malioboro dan sekitarnya, karena data pasti akan mengikat terhadap legalitasnya. Maka akan kita petakan yang masuk di Indra mana, yang mana nanti masuk di eks Dinas Pariwisata," kata Siwi saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (27/12/2021).

Siwi mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi DIY dengan pemerintah kota terus berupaya melakukan sinergi dengan PKL Malioboro untuk memastikan PKL bisa hidup di lokasi baru.

"Ini tidak sekadar relokasi, tapi saat direlokasi pasti hidup sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan PKL juga," kata dia.

Baca juga: Rencana Gibran Ubah Kawasan Gatsu-Ngarsopuro Serupa Malioboro Tuai Penolakan

Tujuan utama dari relokasi ini, lanjut Siwi, adalah mengatur Malioboro supaya lebih tertata dan tidak penuh sesak seperti sekarang ini.

"Ini tidak menjadi bagian yang justru membuat crowded (sesak), kan ini status dalam rangka penataan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com