KOMPAS.com - Seorang tahanan bernama Arkin Anabira alias Arkin tewas di dalam sel Polsek Katikutana, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Peristiwa ini berbuntut panjang hingga dilakukan penyelidikan mendalam oleh pihak internal kepolisian.
Bahkan sejumlah polisi dicopot terkait kasus kematian tahanan tersebut.
Ayah Arkin, Lius Magawi Sakak (50) memendam rasa kesedihan mendalam. Dia meminta kasus kematian anaknya diusut tuntas.
"Ternyata anak kami diambil untuk dibunuh. Tanpa memberitahukan apa yang dia lakukan. Apa yang dia perbuat di luar sana, sehingga anak kami bisa ditangkap," kata Lius Magawi kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Senin (13/12/2021).
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 13 Desember 2021
Arkin, warga Desa Malinjak, Kecamatan Katikutana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, ditahan oleh polisi.
Dia diduga terlibat tindak pidana penganiayaan dan pencurian ternak. Namun, menurut keluarga, saat penangkapan, petugas tak mengatakan apapun soal hal ini.
Lius mengatakan, mulanya Arkin didatangi sejumlah orang seperti polisi yang berbaju sipil di rumah paman Arkin.
Mereka marah-marah dan menanyakan keberadaan Arkin.
"Awal kejadian itu, sekitar jam 10.30 Wita (malam pada 8 Desember 2021), datang segerombolan orang-orang yang tidak dikenal di rumah om kandung dari si korban (Arkin) ini," ujarnya.
Baca juga: Kapolda NTT Copot 4 Polisi, Buntut Tewasnya Tahanan di Dalam Sel Polsek Katikutana
Setelah menemukan Arkin, mereka membawanya di depan pamannya dan meminta tali untuk mengikat.
Arkin ditangkap di salah satu rumah yang berdekatan dengan rumah pamannya.
Arkin memang tinggal di rumah pamannya sejak masih kecil.
Baik Arkin maupun keluarga tak ada yang melawan karena menganggap orang-orang tersebut adalah polisi.
"Mereka membawa Arkin tanpa memberitahu dibawa ke mana. Masih sempat dia (paman Arkin) bertanya, 'kenapa ditangkap, dibawa ke mana'. Tapi, (anggota) kepolisian yang bersenjata tadi ini, yang berpakaian sipil, mereka langsung bawa (Arkin) dan tidak menjawab apa-apa lagi saat itu," ujar Lius.
Baca juga: Tahanan Tewas di Dalam Sel, Kapolda NTT: 4 Anggota Saya Copot