Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Sawit di Riau Diolah Jadi Biogas, Upaya Menekan Gas Rumah Kaca

Kompas.com - 29/11/2021, 21:15 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Wakil Menteri (Wamen) I Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pahala Nugraha Mansury, meresmikan tiga pembangkit tenaga biogas (PTBg) milik anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V), Senin (29/11/2021).

Peresmian itu merupakan bagian dari upaya mendukung komitmen Indonesia dalam penanganan perubahan iklim, yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada World Leader Summit COP26 di Glasgow, Skotlandia, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Limbah Sawit Juga Dikeluarkan Jokowi dari Kategori Berbahaya

Ketiga PTBg yang diresmikan tersebut, adalah PTBg Sungai Pagar dan PTBg Sei Tapung yang berlokasi di Kabupaten Kampar serta PTBg Lubuk Dalam di Kabupaten Siak, Riau.

Peresmian dilakukan Wamen I BUMN, Pahala Nugraha Mansury bersama Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional, Dr Mego Pinandito didampingi Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III, Mohammad Abdul Ghani, Direktur SDM dan IT PTPN III Seger Budiarjo, dan CEO PTPN V Jatmiko K Santosa.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Fly Ash dan Bottom Ash, Limbah Batu Bara yang Dikeluarkan dari Kategori Berbahaya

"Saya ucapkan selamat kepada PTPN V atas kerja kerasnya melakukan transformasi dan sinergi bersama BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), yang telah membangun PTBg ini," kata Pahala dalam pemaparannya di Sungai Pagar, Kabupaten Kampar.

Dia mengatakan bahwa PTPN V sebagai anak perusahaan yang memiliki pertumbuhan kinerja dan produksi tinggi di lingkungan Holding Perkebunan Nusantara, ini juga terus mewujudkan transformasi dan inovasi, salah satunya melalui pembangunan ketiga PTBg tersebut.

Baca juga: Tinggalkan Energi Fosil, Desa di Magelang Ubah Limbah Tahu Jadi Biogas

Pembangkit biogas di Indonesia

Dengan diresmikannya ketiga PTBg, PTPN V sendiri tercatat sebagai perusahaan perkebunan milik negara terbesar yang mengelola pembangkit biogas di Indonesia

dengan memanfaatkan gas metana dari limbah cair kelapa sawit atau palm oil mill effluent (POME).

Baca juga: Pembangkit Listrik dari Limbah Sawit Dikembangkan di Riau

Keberadaan PTBg ini, lanjut Pahala, sejalan dengan komitmen Indonesia dalam melaksanakan dekarbonisasi menuju Indonesia Net Zero Emissions pada 2060 mendatang.

"Ini memang tidak mudah, tapi kita terus berupaya. PTPN Grup sudah berkomitmen untuk mengurangi emisi 29 persen pada tahun 2030. Termasuk mengubah energi yang digunakan. Hari ini, yang kita saksikan di mana biogas mengganti energi yang digunakan selama ini. Terima kasih kepada BRIN yang aktif mewujudkan dekarbonisasi bersama PTPN," ujar Pahala.

 

Terobosan teknologi dan lingkungan

Sementara itu, Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Ghani mengatakan bahwa PTBg yang terpasang di PKS Sei Pagar PTPN V, ini merupakan model yang efisien karena memanfaatkan reaktor.

Keberadaan PTBg ini, selain memberikan dampak efesiensi bagi perusahaan, juga memberikan keuntungan insentif harga produk premium.

"Tahun ini kita dapat insentif dari sertifikasi ISCC hampir Rp 150 miliar, dengan Rp 40 miliar dari PTPN V. Keberadaan PTBg PTPN V yang sebagian hasilkan listrik dan sebagian lain menghasilkan gas untuk bahan bakar boiler sangat bermanfaat. Program ini akan senantiasa kita teruskan," tutur Ghani.

Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional, Mego Pinandito menyampaikan, program PTBg yang dilakukan PTPN V bersama BRIN merupakan terobosan konteks teknologi dalam isu lingkungan.

Ia berharap, pemanfaatan limbah menjadi energi listrik maupun gas dapat membantu menggerakkan sirkular ekonomi dan menekan pencemaran tanah maupun udara.

"Meningkatkan pembangunan ekonomi lebih hijau. Kita ingin waste itu jadi nol atau zero waste dalam konteks riset dan inovasi menuju Indonesia maju 2045. BRIN akan berperan penting dalam pemanfaatan teknologi dan riset lebih kuat," papar Mego.

Reduksi emisi perusahaan

Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko K Santosa mengatakan, pembangunan PTBg tersebut sejalan dengan program reduksi emisi perusahaan.

Hal ini untuk mengurangi potensi gas rumah kaca dalam satu siklus budidaya perkebunan, mulai dari pengambilan raw material, proses produksi, hingga pengelolaan limbah.

"Sejalan dengan grand strategy perusahaan untuk menghasilkan produk ‘sustainable plus palm oil’ yang mulai diimplementasikan sejak 2019. Upaya dekarbonisasi menjadi salah satu program yang terus kita akselerasi," kata Jatmiko.

Ia menjelaskan, PTPN V kini menjadi perusahaan perkebunan milik negara terbesar yang memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) melalui pengelolaan pengelolaan limbah cair atau palm oil mill effluent atau POME.

Hingga kini, tercatat lima dari 12 pabrik kelapa sawit (PKS) PTPN V telah memiliki pembangkit biogas.

Dan, harapan pada awal tahun depan dapat bertambah satu melalui operasional Biogas Co-firing di Rokan Hulu.

Perusahaan negara yang memproduksi crude palm oil, palm kernel oil, dan palm kernel meal, itu mulai membangun pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) pertama di unit kebun PKS Tandun, Rokan Hulu, Provinsi Riau.

 

Tekan Gas Rumah Kaca

Pembangkit pertama di PTPN Grup tersebut mengkonversi limbah cair sawit atau palm oil mill effluent (POME) menjadi listrik berkapasitas 1,6 MW.

Selain menghemat biaya penggunaan bahan bakar fosil hingga Rp 5,8 miliar pertahun, PLTBg tersebut juga turut menekan angka ambang batas rumah kaca mencapai 358,18 CO2eq atau jauh di bawah standar angka yang biasanya dimintakan oleh pembeli minyak sawit di 1.000 CO2eq.

Selanjutnya, pembangkit kedua ada di PKS Terantam berkapasitas 0,7 MW hasil kerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang saat ini berada di bawah BRIN.

Keberadaan PLTBg Terantam menekan biaya produksi hingga Rp 2,4 miliar pertahun.

Selain itu, PLTBg Terantam juga berkontribusi menekan angka gas rumah kaca sebesar 352,45 CO2Eq.

"Pada fasilitas PLTBG Terantam ini pula, telah dibangun pilot project Bio-methane Compressed Natural Gas atau Bio-CNG yang mampu memurnikan methane, sehingga hasilnya cocok untuk kendaraan ataupun gas rumah tangga. Jadi, ini adalah salah satu bentuk komitmen kita untuk terus mendukung program pemerintah menuju net zero emissions," tutup Jatmiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com