Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengolah Limbah Ampas Tahu Menjadi Biogas yang Bermanfaat...

Kompas.com - 07/09/2018, 07:08 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JEPARA, KOMPAS.com - Inovasi untuk menciptakan kawasan yang ramah lingkungan terus bermunculan di tengah masyarakat. Di sebuah desa kecil di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mulai dibangun alat pengolah limbah organik (digester) limbah tahu menjadi biogas.

Digester dari limbah tahu dibangun di Desa Guyangan, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Desa tersebut menjadi pilot project karena merupakan sentra penghasil tahu di Jepara.

Kepala Sub Direktorat Pengendalian Pencemaran Limbah Usaha Skala Kecil dan Non Institusi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Heri Hamdan mengatakan, Desa Guyangan saat ini mulai dibangun satu titik instalasi pengolah air limbah (IPAL) dan Digester limbah tahu.

Jika sudah jadi, alat itu dapat digunakan untuk mengubah limbah tahu yang cukup berlimpah di desa itu menjadi biogas. Setidaknya, ada 150 kg limbah tahu dari usaha warga setempat.

Baca juga: Ubah Limbah Tempe Jadi Biogas, Langkah Kecil Jaga Kebersihan Sungai

Heri mengatakan, biogas yang bersumber dari limbah tahu akan sangat bermafaat, selain untuk menekan pencemaran lingkungan. Ia memperkirakan, dari 150 kg limbah tahu akan menyalakan satu kompor dalam seharian penuh.

"Biogas dari limbah tahu cukup untuk menyalakan empat kompor secara bersamaan selama 6 jam. Jadi ini bermanfaat secara ekonomis," kata Heri, di Jepara, Kamis (6/9/2018).

Pembangunan IPAL dan Digester dari limbah tahu direncanakan selesai dalam 2 bulan. Dana pembangunan untuk 3 titik IPAL dan digester limbah tahu di Jepara sebesar Rp. 800 juta.

"Kami berharap alat ini jadi contoh bagi pelaku usaha kecil lainnya," tambahnya.

Dijadikan percontohan

Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI Daryatmo Mardiyanto mengatakan, IPAL dan Digester limbah tahu akan dijadikan contoh dalam pemanfaatan limbah, terutama kepada para pelaku UMKM.

Selama ini, limbah dari kegiatan usaha pelaku UMKM kerap dituding mencemari lingkungan. Namun melalui teknologi, limbah yang semula diprotes kini dapat dimanfaatkan dengan baik.

"Jadi ini bisa menekan pencemaran lingkungan. IPAL dari air limbah bisa dipilah sehingga bisa bersih dan digunakan lagi," ujar Daryatmo.

Secara nasional, ada 500 kegiatan pengolahan biogas berbasis limbah yang saat ini tengah digarap. 500 titik tersebar di 70 kabupaten atau kota yang ada di Indonesia, 3 titik diantaranya di Jepara. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com