Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal Soal Jalan Cadas Pangeran Sumedang, Sejarah Melegenda yang Dibangun Daendels Tahun 1808

Kompas.com - 20/11/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Yana Supriatna (40), warga Dusun Babakan Regol, Desa Sukajaya, Kabupaten Sumedang dikabarkan hilang misterius di Jalan Bandung-Cirebon, tepatnya di kawasan Cadas Pangeran, Selasa (16/11/2021) malam.

Sebelum hilang, Yana sempat kirim pesan suara ke istrinya. Saat itu ia mengatakan sedang beristirahay di masjid di wilayah Simpang, Pamulihan, Sumedang.

Namun Kamis (18/11/2021), Yana dilaporkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Saat ini ia masih dimintai keterangan oleh polisi.

Peristiwa tersebut membuat jalan Cadas Pangeran menjadi perhatian masyarakat.

Baca juga: Kisah Cadas Pangeran, Jalan Legendaris yang Menelan Korban Ribuan Jiwa

Ternyata jalan yang dibangun sejak 200 tahun lalu itu tak bisa dilepaskan dari Kota Sumedang. Cadas Pangeran berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pamulihan dan Kecamatan Sumedang Selatan.

Bahkan "Cadas Pangeran" ada di penggalan lirik lagu berjudul Sumedang yang dipopulerkan musisi Pop Sunda Doel Sumbang.

Kota leutik camperenik, najan leutik tapi resik, ngaliwat Cadas Pangeran, Mmmh, Kota Sumedang...

Baca juga: Cadas Pangeran, Lokasi Pria yang Hilang Misterius Ternyata Dibangun Daendels 200 Tahun Lalu

Berikut 5 hal tentang Jalan Cadas Pengeran yang ada di Sumedang:

1. Dibangun Daendels tahun 1808

Cadas Pangeran dibangun sekitar tahun 1808 oleh pemerintah kolonial Belanda di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels.

Kala itu, Daendels berambisi untuk membangun akses jalan penghubung di Pulau Jawa yakni dari Anyer sampai Panarukan.

Jalan tersebut melintas dari barat Jawa hingga Jawa bagian timur.

Budayawan Sumedang Tatang Sobana mengatakan saat di Sumedang, pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer terhalang gunung yang materialnya adalah batuan cadas.

Namun untuk menyelesaikan jembatan gantung di jalur tersebut, Daendles mengerahkan ribuan pekerja yang mayoritas adalah warga Sumedang.

Mereka bekerja secara rodi selama setahun untuk menyelesaikan jembatan gantung untuk proyek ambisius Daendles.

Baca juga: Sempat Hilang Misterius di Cadas Pangeran, Yana Ditemukan Polisi di Majalengka dengan Kondisi Sehat

2. Ada kuburan massal

Tak hanya warga Sumedang, ribuan warga yang mmebangun jembatan gantung di wilayah tersebut juga berasal dari Garut, Tasikmalaya, Subang dan Indramayu.

Mereka bekerja secara rodi di bawah pengawasan prajurit kompeni. Namun ribuan pekerja itu tewas karena kelaparan dan wabah penyakit malaria.

Bukti adanya korban ribuan pekerja tersebut adalah keberadaan kuburan massal yang terletak di atas jembatan Cadas Pangeran.

3. Aksi heroik Pangeran Kusumadinata XI

Patung besar Pangeran Kornel menjabat tangan Jenderal Daendels di pintu masuk Jalan Cadas Pangeran, dari arah Bandung. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com

Selain bersejarah, Jalan Cadas Pangeran juga menyimpan potensi alam memikat di sepanjang jalurnya. AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Patung besar Pangeran Kornel menjabat tangan Jenderal Daendels di pintu masuk Jalan Cadas Pangeran, dari arah Bandung. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com Selain bersejarah, Jalan Cadas Pangeran juga menyimpan potensi alam memikat di sepanjang jalurnya. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com
Kala itu, Bupati Sumedang Pangeran Kornel atau Pangeran Kusumadinata XI marah besar karena sistem kerja paksa yang mengorbankan rakyatnya.

Ia kemudian menemui Gubernur Daendles. Saat itu Daendles mendatangi Pangeran Kornel untuk mengajaknya berjabatan tangan.

Sang Pangeran kemudian menerima jabatan tangan Daendles dengan tangan kiri. Sementara tangan kanannya hendak menghunus keris di pinggan bagian kanan.

Ini yang membuat bangga, karena Pangeran Kornel tidak gentar meskipun yang dihadapinya saat itu merupakan Jenderal Belanda yang dikenal bengis," sebut Tatang.

Momen itu diabadikan dalam bentuk monumen yang disimpan di pintu masuk Jalan Cadas Pangeran dari arah Bandung menuju Sumedang.

Baca juga: Yana, Pria yang Hilang Misterius di Cadas Pangeran Ditemukan di Majalengka

4. Diterjang longsor besar

Patung besar Pangeran Kornel menjabat tangan Jenderal Daendels di pintu masuk Jalan Cadas Pangeran, dari arah Bandung. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com

Selain bersejarah, Jalan Cadas Pangeran juga menyimpan potensi alam memikat di sepanjang jalurnya. AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Patung besar Pangeran Kornel menjabat tangan Jenderal Daendels di pintu masuk Jalan Cadas Pangeran, dari arah Bandung. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com Selain bersejarah, Jalan Cadas Pangeran juga menyimpan potensi alam memikat di sepanjang jalurnya. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com
Tahun 1995, sempat terjadi longsor besar di kawasan jalur Jalan Cadas Pangeran.

Tatang mengaku melihat langsung longsoran dari tebing. Saat itu Jalan Cadas Pangeran sempat ditutup selama berbulan-bulan.

Sejak longsoe besar tersebut, wilayah Cadas Pangeran menjadi daerah rawan longsor hingga saat ini.

"Longsor kembali terjadi tahun 2000, tapi tidak sebesar longsor pertama kali itu. Hanya saja, hingga sekarang jadi rawan longsor, mungkin karena mobilitas kendaraan dari Cirebon ke Bandung maupun sebaliknya terus meningkat seiring perkembangan ekonomi," tutur dia.

Baca juga: Sebelum Hilang di Cadas Pangeran, Yana Kirim Pesan Terakhir ke Istri, Seolah Minta Tolong, Sudah Tak Kuat

5. Sejarah yang melegenda

Keris Panunggul Naga milik Prabu Geusan Ulun yang merupakan raja Kerajaan Sumedang Larang.Museum Prabu Geusan Ulun Keris Panunggul Naga milik Prabu Geusan Ulun yang merupakan raja Kerajaan Sumedang Larang.
Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir mengatakan Cadas Pangeran adalah jalan kebanggan yang akan tetap dijaga kelestariannya.

"Bagi kami ini jalan legendaris, masuk jalan nasional. Dibangun dengan menelan ribuan nyawa pekerja, tak hanya warga Sumedang, tapi juga warga di wilayah Priangan," ujar Dony kepada Kompas.com di Sumedang.

Ia juga menyebut jalan tersebut adalah sejarah yang sudah melegenda dan menjadi akses vital penghubung Bandung-Cirebon.

"Jalan ini dibangun menggunakan tenaga masyarakat Sumedang dan masyarakat di sekitarnya secara rodi. Hingga akhirnya ada sejarah yang sudah melegenda. Di mana untuk melindungi rakyatnya, Pangeran Kornel melakukan perlawanan," tutur Dony.

Baca juga: Situasi Berbahaya, Pencarian Yana yang Hilang di Cadas Pangeran Ditunda

6. Simpul wisata

Director General Planning Departement Wakayama Wakayama Prefecturan Government, Jepang Hisatsugu Tajima berkunjung ke Museum Prabu Geusan Ulun di kompleks Gedung Negara, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (30/8/2019) sore. AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Director General Planning Departement Wakayama Wakayama Prefecturan Government, Jepang Hisatsugu Tajima berkunjung ke Museum Prabu Geusan Ulun di kompleks Gedung Negara, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (30/8/2019) sore. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com
Donny mengatakan tingginya mobilitas ini dikhawatirkan mengancam keberadaan Jalan Cadas Pangeran yang saat ini sudah berumur 200 tahun lebih.

Menurut Dony, ketika jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) selesai dibangun, maka berbagai kendaraan, khususnya kendaraan besar akan masuk ke jalan tol.

"Ketika Tol Cisumdawu beroperasi, Jalan Cadas Pangeran ini akan sepi. Di sini peluang bagi kami untuk memanfatkannya menjadi tempat wisata," ujar Dony.

Setelah Tol Cisumdawu beroperasi, Pemkab Sumedang akan menjadikan Jalan Cadas Pangeran sebagai simpul wisata Kabupaten Sumedang.

"Akan kami jadikan simpul wisata. Tahun kemarin sudah kami bangun jalan atas. Kemudian nanti kami akan buat narasinya untuk mendukung simpul wisata Cadas Pangeran itu," tutur Dony.

Baca juga: Misteri Hilangnya Yana di Cadas Pangeran, Pesan Suara Terakhir Minta Tolong ke Istri dan Penumpang yang Menemani

7. Bangun diorama

Jalur tengah, Sumedang, Jawa Barat padat merayap, Minggu (9/6/2019) pagi. Sejumlah anggota komunitas sepeda asal Bandung berswafoto di depan monumen Pangeran Kornel, Cadas Pangeran.KOMPAS.com/AAM AMINULLAH Jalur tengah, Sumedang, Jawa Barat padat merayap, Minggu (9/6/2019) pagi. Sejumlah anggota komunitas sepeda asal Bandung berswafoto di depan monumen Pangeran Kornel, Cadas Pangeran.
Selain itu, Pemkab Sumedang juga telah mewacanakan untuk membangun diorama atau gambar tiga dimensi seputar sejarah pembangunan Jalan Cadas Pangeran.

"Sekarang segala sesuatunya sedang dikaji seperti apa bagusnya," sebut Dony.

Menurut Dony, setelah Tol Cisumdawu beroperasi, warga dari luar Sumedang akan merindukan Jalan Cadas Pangeran.

"Karena keindahan alam di sepanjang jalurnya, jadi akan mengundang daya tarik tersendiri. Karena lokasinya dekat dengan pintu tol di wilayah Pamulihan dan Sumedang kota, tentunya, keberadaan simpul wisata Cadas Pangeran nanti akan menjadi daya tarik tersendiri bagi warga dari luar Sumedang," kata Dony.

Baca juga: Kronologi Yana Hilang Misterius di Cadas Pangeran, Pesan Suara Terakhir Seolah Minta Tolong ke Istri

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aam Aminullah | Editor : Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com