KOMPAS.com - Yana Supriatna (40), warga Dusun Babakan Regol, Desa Sukajaya, Kabupaten Sumedang dikabarkan hilang misterius di Jalan Bandung-Cirebon, tepatnya di kawasan Cadas Pangeran, Selasa (16/11/2021) malam.
Sebelum hilang, Yana sempat kirim pesan suara ke istrinya. Saat itu ia mengatakan sedang beristirahay di masjid di wilayah Simpang, Pamulihan, Sumedang.
Namun Kamis (18/11/2021), Yana dilaporkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Saat ini ia masih dimintai keterangan oleh polisi.
Peristiwa tersebut membuat jalan Cadas Pangeran menjadi perhatian masyarakat.
Baca juga: Kisah Cadas Pangeran, Jalan Legendaris yang Menelan Korban Ribuan Jiwa
Ternyata jalan yang dibangun sejak 200 tahun lalu itu tak bisa dilepaskan dari Kota Sumedang. Cadas Pangeran berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pamulihan dan Kecamatan Sumedang Selatan.
Bahkan "Cadas Pangeran" ada di penggalan lirik lagu berjudul Sumedang yang dipopulerkan musisi Pop Sunda Doel Sumbang.
Kota leutik camperenik, najan leutik tapi resik, ngaliwat Cadas Pangeran, Mmmh, Kota Sumedang...
Baca juga: Cadas Pangeran, Lokasi Pria yang Hilang Misterius Ternyata Dibangun Daendels 200 Tahun Lalu
Berikut 5 hal tentang Jalan Cadas Pengeran yang ada di Sumedang:
Cadas Pangeran dibangun sekitar tahun 1808 oleh pemerintah kolonial Belanda di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels.
Kala itu, Daendels berambisi untuk membangun akses jalan penghubung di Pulau Jawa yakni dari Anyer sampai Panarukan.
Jalan tersebut melintas dari barat Jawa hingga Jawa bagian timur.
Budayawan Sumedang Tatang Sobana mengatakan saat di Sumedang, pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer terhalang gunung yang materialnya adalah batuan cadas.
Namun untuk menyelesaikan jembatan gantung di jalur tersebut, Daendles mengerahkan ribuan pekerja yang mayoritas adalah warga Sumedang.
Mereka bekerja secara rodi selama setahun untuk menyelesaikan jembatan gantung untuk proyek ambisius Daendles.
Baca juga: Sempat Hilang Misterius di Cadas Pangeran, Yana Ditemukan Polisi di Majalengka dengan Kondisi Sehat
Tak hanya warga Sumedang, ribuan warga yang mmebangun jembatan gantung di wilayah tersebut juga berasal dari Garut, Tasikmalaya, Subang dan Indramayu.