Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal Soal Jalan Cadas Pangeran Sumedang, Sejarah Melegenda yang Dibangun Daendels Tahun 1808

Kompas.com - 20/11/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

Mereka bekerja secara rodi di bawah pengawasan prajurit kompeni. Namun ribuan pekerja itu tewas karena kelaparan dan wabah penyakit malaria.

Bukti adanya korban ribuan pekerja tersebut adalah keberadaan kuburan massal yang terletak di atas jembatan Cadas Pangeran.

3. Aksi heroik Pangeran Kusumadinata XI

Kala itu, Bupati Sumedang Pangeran Kornel atau Pangeran Kusumadinata XI marah besar karena sistem kerja paksa yang mengorbankan rakyatnya.

Ia kemudian menemui Gubernur Daendles. Saat itu Daendles mendatangi Pangeran Kornel untuk mengajaknya berjabatan tangan.

Sang Pangeran kemudian menerima jabatan tangan Daendles dengan tangan kiri. Sementara tangan kanannya hendak menghunus keris di pinggan bagian kanan.

Ini yang membuat bangga, karena Pangeran Kornel tidak gentar meskipun yang dihadapinya saat itu merupakan Jenderal Belanda yang dikenal bengis," sebut Tatang.

Momen itu diabadikan dalam bentuk monumen yang disimpan di pintu masuk Jalan Cadas Pangeran dari arah Bandung menuju Sumedang.

Baca juga: Yana, Pria yang Hilang Misterius di Cadas Pangeran Ditemukan di Majalengka

4. Diterjang longsor besar

Patung besar Pangeran Kornel menjabat tangan Jenderal Daendels di pintu masuk Jalan Cadas Pangeran, dari arah Bandung. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com

Selain bersejarah, Jalan Cadas Pangeran juga menyimpan potensi alam memikat di sepanjang jalurnya. AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Patung besar Pangeran Kornel menjabat tangan Jenderal Daendels di pintu masuk Jalan Cadas Pangeran, dari arah Bandung. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com Selain bersejarah, Jalan Cadas Pangeran juga menyimpan potensi alam memikat di sepanjang jalurnya. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com
Tahun 1995, sempat terjadi longsor besar di kawasan jalur Jalan Cadas Pangeran.

Tatang mengaku melihat langsung longsoran dari tebing. Saat itu Jalan Cadas Pangeran sempat ditutup selama berbulan-bulan.

Sejak longsoe besar tersebut, wilayah Cadas Pangeran menjadi daerah rawan longsor hingga saat ini.

"Longsor kembali terjadi tahun 2000, tapi tidak sebesar longsor pertama kali itu. Hanya saja, hingga sekarang jadi rawan longsor, mungkin karena mobilitas kendaraan dari Cirebon ke Bandung maupun sebaliknya terus meningkat seiring perkembangan ekonomi," tutur dia.

Baca juga: Sebelum Hilang di Cadas Pangeran, Yana Kirim Pesan Terakhir ke Istri, Seolah Minta Tolong, Sudah Tak Kuat

5. Sejarah yang melegenda

Keris Panunggul Naga milik Prabu Geusan Ulun yang merupakan raja Kerajaan Sumedang Larang.Museum Prabu Geusan Ulun Keris Panunggul Naga milik Prabu Geusan Ulun yang merupakan raja Kerajaan Sumedang Larang.
Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir mengatakan Cadas Pangeran adalah jalan kebanggan yang akan tetap dijaga kelestariannya.

"Bagi kami ini jalan legendaris, masuk jalan nasional. Dibangun dengan menelan ribuan nyawa pekerja, tak hanya warga Sumedang, tapi juga warga di wilayah Priangan," ujar Dony kepada Kompas.com di Sumedang.

Ia juga menyebut jalan tersebut adalah sejarah yang sudah melegenda dan menjadi akses vital penghubung Bandung-Cirebon.

"Jalan ini dibangun menggunakan tenaga masyarakat Sumedang dan masyarakat di sekitarnya secara rodi. Hingga akhirnya ada sejarah yang sudah melegenda. Di mana untuk melindungi rakyatnya, Pangeran Kornel melakukan perlawanan," tutur Dony.

Baca juga: Situasi Berbahaya, Pencarian Yana yang Hilang di Cadas Pangeran Ditunda

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com