Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggui Anak Belajar di PAUD, Orangtua Sulap Sampah Bungkus Kopi Jadi Kerajinan

Kompas.com - 18/11/2021, 11:10 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Menunggu kadang menjadi aktivitas yang sangat membosankan, apalagi jika harus dilakukan setiap hari dan berjam-jam.

Hal ini seperti yang biasa dilakukan para orangtua murid saat menunggu anak-anak mereka belajar di kelas.

Namun, bagi orangtua PAUD Atthohiriyah Cianjur, Jawa Barat, menunggui anak di sekolah kini menjadi hal yang menyenangkan.

Pasalnya, para ibu rumah tangga ini punya aktivitas baru, yakni membuat kerajinan anyaman dari limbah atau sampah bungkus kopi.

Baca juga: Sampah Plastik di Banyumas Diubah Jadi Genteng dan Paving Block, Diklaim Lebih Murah dan Kuat

Sampah bungkus kopi jadi anyaman bernilai ekonomi tinggi

Jika biasanya bungkus kopi dibuang, di tangan mereka mampu disulap menjadi tas, hiasan vas bunga, tempat tisu hingga tikar atau karpet anyam.

Selain dapat mengurangi limbah plastik, produk yang dihasilkan ibu-ibu muda ini juga bernilai ekonomi.

Kepala PAUD Atthohiriyah Leni Mulyani menceritakan, ideal awal kreasi ini berasal dari orangtua murid sendiri.

Baca juga: Unik, Sekolah di Lombok Ini Dibangun dengan Bahan Baku Bata dari Limbah Plastik

Melakukan yang berfaedah ketimbang mengobrol

Sambil menunggu anak mereka belajar di kelas, para orangtua murid PAUD di Cianjur, Jawa Barat ini kreatif membuat kerajinan dari bekas bungkus kopi.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Sambil menunggu anak mereka belajar di kelas, para orangtua murid PAUD di Cianjur, Jawa Barat ini kreatif membuat kerajinan dari bekas bungkus kopi.
Mereka mengaku ingin melakukan sesuatu yang lebih berfaedah saat menunggu anak belajar, daripada sekedar mengobrol apalagi hanya berdiam diri.

"Waktu itu ada salah seorang orangtua murid yang bisa membuat anyaman dari bungkus kopi dan mengajak yang lain," kata Leni kepada Kompas.com, Rabu (17/11/2021).

Selaku pihak sekolah, Leni menyambut positif ide tersebut, lantas bersama para orangtua murid mulai mengumpulkan satu demi satu bungkus kopi.

“Tekniknya diajari dulu sama yang bisa itu, selanjutnya ya setiap jam anak-anak belajar ibu-ibu ini membuat kerajian seperti ini,” ujar dia.

Baca juga: Plastik Kembali di Pulau Lombok, Olah Sampah Jadi Produk Seharga Jutaan Rupiah

 

Satu kerajinan butuh waktu hingga tiga hari

Sambil menunggu anak mereka belajar di kelas, para orangtua murid PAUD di Cianjur, Jawa Barat ini kreatif membuat kerajinan dari bekas bungkus kopi.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Sambil menunggu anak mereka belajar di kelas, para orangtua murid PAUD di Cianjur, Jawa Barat ini kreatif membuat kerajinan dari bekas bungkus kopi.
Butuh ketelitian dan ketelatenan saat membuat kerajinan tersebut, terutama saat membuat tikar.

Selain bisa memakan waktu seharian hingga tiga hari, hal yang pertama dilakukan adalah mencari pola desain dengan melihat gambar yang ada di bungkus kopi.

“Misal gambar di cangkang kopi merek ini kalau disambung-sambung bisa tampak seperti pola bunga-bunga. Jadi, tidak asal anyam harus dlihat dulu alur gambarnya jadi seperti apa,” kata Leni.

Kini, sudah puluhan kerajinan lahir dari tangan ibu-ibu ini.

Banyak dipesan, harga mulai Rp 20.000

Hasilnya tak hanya dipakai sendiri dan untuk kebutuhan sekolah, akan tetapi juga untuk dijual.

Kerajinan orangtua murid PAUD ini pun sudah banyak dipesan, dan beberapa kali berpartisipasi dalam lomba, pameran dan kegiatan bazar.

“Kalau untuk harga tergantung ukurannya, untuk tikar misalnya dijual Rp 200.000, untuk kerajinan yang kecil-kecil kisarannya Rp 50.000,” sebut Leni.

Leni menuturkan, kegiatan tersebut selain memberdayakan ibu-ibu juga menjadi media edukasi bagi peserta didik.

Menurutnya, kesadaran zero waste harus ditanamkan sedari dini untuk menyelamatkan lingkungan dari limbah sampah plastik yang semakin tak terkendali, seiring pemakaiannya yang terus meningkat.

“Setidaknya apa yang kami lakukan sedikit banyak bisa mengurangi limbah plastik yang ada,“ ucap Leni.

 

Cerita salah satu orangtua: kudu sabar, lumayan lama proses pengerjaannya

Sambil menunggu anak mereka belajar di kelas, para orangtua murid PAUD di Cianjur, Jawa Barat ini kreatif membuat kerajinan dari bekas bungkus kopi.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Sambil menunggu anak mereka belajar di kelas, para orangtua murid PAUD di Cianjur, Jawa Barat ini kreatif membuat kerajinan dari bekas bungkus kopi.
Salah satu orangtua murid, Siti Rohaeni Yusuf (33), mengaku senang menjadi bagian dari kegiatan ini.

Selain waktu senggangnya saat menunggu anak belajar di kelas menjadi lebih bermanfaat, juga bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai guna.

"Biasanya kan sampah dibuang, apalagi yang bahan plastik ini sepengetahuan saya lama terurainya. Jadi alangkah bergunanya kalau dimanfaatkan untuk hal yang berguna,” kata Siti.

Warga Pataruman ini mengaku, awalnya kesulitan, namun seiring waktu kini sudah terampil membuat berbagai kerajinan dari bahan daur ulang limbah ini.

Dikatakan, sebelum bungkus kopi dianyam, sebelumnya dibersihkan dan digunting di kedua sisi untuk mendapatkan ukuran yang diinginkan.

“Pertama mencari pola gambarnya dulu, setelah dapat ya tinggal anyam sampai selesai. Kudu sabar tapinya karena lumayan lama proses pengerjaannya,“ ucap ibu tiga anak ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com