Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumpukan Sampah Meluber ke Jalan di Bangkalan, Bupati Sebut Ada Buangan dari Warga Luar

Kompas.com - 17/11/2021, 07:33 WIB
Priska Sari Pratiwi

Editor


KOMPAS.com - Bupati Bangkalan RK Abdul Latif Amin Imron mengatakan, tumpukan sampah yang meluber ke jalan di daerah Kelurahan Pangeranan terjadi karena pembuangan sampah dari luar.

Hal ini disampaikan Latif usai meninjau langsung tumpukan sampah tersebut pada Selasa (16/11/2021).

Ia meminta ke pihak kelurahan dan Dinas Lingkungan Hidup Bangkalan agar menertibkan warga yang membuang sampah sembarangan.

Baca juga: Video Viral Sampah Meluber hingga ke Jalan di Bangkalan, Bupati: Hari Ini Harus Selesai

"Walaupun di luar warga Pangeranan yang membuang sampah juga harus ditertibkan. Lurah dan dinas terkait harus betul-betul ikut menjaga kebersihan lingkungan di sini," ujar Latif, Selasa.

Ia telah memerintahkan sekretaris daerah untuk segera membersihkan kawasan tersebut.

Rencananya, akan dibangun Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPSR3) di wilayah tersebut karena selama ini Kelurahan Pangeranan belum memiiliki TPS yang bisa mengolah sampah rumah tangga.

"Ke depan kita akan membuat TPS3R agar pengelolaan sampahnya lebih baik lagi. Sementara selama ini dibuang, ditumpuk gitu saja, tidak ada pengelolaan seperti kelurahan yang lainnya," ucapnya.

Latif telah meminta agar persoalan sampah itu rampung dengan mengerahkan empat armada untuk mengangkut sampah pada Selasa (16/11/2021) kemarin.

Baca juga: Mayat Anak-anak Tersangkut di Gorong-gorong Selokan di Magetan, Sempat Dikira Sampah

Sementara itu Yudistiro Ardi Nugroho, Kabid Pengelolaan sampah Limbah B3 DLH Bangkalan, menyebutkan bahwa penanganan sampah di semua TPS telah diangkut rutin setiap hari dua kali.

Namun di daerah Kelurahan Pangeranan ditemukan ada warga luar yang membuang sampah di titik itu dengan membawa mobil pikap.

"Hanya saja beberapa hari ini terdapat pembuangan sampah yang liar. Yang kalau menurut warga sekitar yang disampaikan ke kita semalam itu ada 3-4 pikap masuk dan membuang ke sini," ucap dia.

Yudistiro mengatakan bahwa cara membuangnya pun tidak dimasukkan ke dalam TPS, tapi hanya dilempar dari luar lokasi.

Akibatnya sampah meluber ke ruas jalan dan menimbulkan keresahan.

"Ini membuang sampahnya di luar sehingga sampai memakan ruas jalan. Sedangkan depo di dalam masih kosong," terangnya.

Baca juga: Ini Langkah Surabaya Waspadai Gelombang Ketiga Covid-19 Jelang Natal dan Tahun Baru

Yudistiro juga berharap agar seluruh warga di lingkungan Kelurahan Pangeranan atau pun luar kelurahan ikut menjaga kebersihan dan disiplin membuang sampah.

"Saya minta kepada warga Pangeranan atau di luar, mari kita bersama-sama disiplin cara membuang sampahnya, sehingga tidak memakan badan jalan dan menimbulkan keresahan masyarakat dan kemacetan lingkungan ini," pungkas dia.

 

KOMPAS.com / (Penulis: Kontributor Surabaya, Muchlis | Editor: Phytag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com