Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pahlawan, Ini 7 Bangunan Bersejarah di Surabaya

Kompas.com - 10/11/2021, 07:20 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November, tak bisa dilepaskan dari Kota Surabaya, Jawa Timur.

Hari Pahlawan ditetapkan setelah terjadi pertempuran besar di Surabaya antara masyarakat Surabaya dan tentara Inggris.

Salah satu pemicu terjadinya pertempuran berdarah ini yaitu tewasnya Brigadir J Mallaby, pimpinan tentara Inggris di wilayah Jawa Timur.

Kematian Mallaybu memicu kemarahan pihak Inggris dan mereka menerbitkan ultimatum besar pada 10 November 1945.

Baca juga: Semanggi Suroboyo, Sisi Lain Kota Surabaya yang Terlupakan

Salah satu isinya adalah meminya rakyat Indonesia untuk menyerahkan seluruh persenjataan dan berhenti melakukan perlawanan pada tentara Inggris.

Tenggang waktu ultimatum itu berlaku hingga 10 November 1945 pukul 06.00 WIB. Jika diabaikan makan Inggris akan menyerbu Kota Surabaya dari berbagai arah.

Namun ultimatum itu diabaikan dan terjadilah perang besar di Surabaya yang berlangsung selama 3 minggu.

Kala itu banyak warga sipil yang menjadi korban. Perang tersebut adalah perang besar pertama melawan tentara asing setelah Proklamasi pada 17 Agustus 1945.

Perang tersebut menjadikan Surabaya dikenal dengan Kota Pahlawan dan pemerintah pun menetapkan pertempuran 10 November 1945, menjadi Hari Pahlawan.

Baca juga: Mengenal Gedung Singa Algemeene, Cagar Budaya Surabaya yang Kini Dijual, Ada Sejak Tahun 1901

Dan berikut 7 bangunan bersejarah di Kota Surabaya:

1. Hotel Majapahit

Warga menyaksikan perobekan bendera Belanda yang berkibar di Hotel Majapahit saat teatrikal peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit) di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/9/2018). Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati peristiwa perobekan bendera Belanda menjadi bendera Indonesia pada 19 September 1945.ANTARA FOTO/ZABUR KARURU Warga menyaksikan perobekan bendera Belanda yang berkibar di Hotel Majapahit saat teatrikal peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit) di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/9/2018). Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati peristiwa perobekan bendera Belanda menjadi bendera Indonesia pada 19 September 1945.
Hotel mewah yang berada di Jalan Tunjungan, Surabaya ini menjadi salah satu saksi bisu pertempuran di Surabaya.

Hotel yang dobangun tahun 1910 itu dulunya bernama LMS, lalu Hotel Oranje dan kemudian berganti menjadi Hotel Yamato dan Hotel Hoteru.

Pada 19 September 1945 terjadi Insiden Bendera di hotel tersebut.

Insiden bendera bermula saat sekelompok orang Belanda yang dipimpin Mr. Ploegman mengibarkan bendera Merah Putih Biru di puncak sebelah kanan hotel.

Kemudian para pejuang Indonesia bernama Hariyono dan Koesno Wibowo melakukan perobekan warna biru pada bendera Belanda.

Hingga bendera yang terpajang pada saat itu menjadi merah putih atau menjadi warna bendera Republik Indonesia. Insiden bendera itu juga mengakibatkan terbunuhnya Mr. Ploegman.

Baca juga: Hari Pahlawan, Kisah Hotel Majapahit Surabaya yang Legendaris

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com