MEDAN, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terus mengebut vaksinasi Covid-19 untuk mengejar target yang telah ditetapkan, terutama suntikan dosis pertama.
Sampai saat ini, capaian vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama di Sumut sudah mencapai 44,95 persen, sementara dosis kedua sebesar 26,91 persen.
Sumut sendiri ditarget setidaknya mencapai 50 persen suntikan dosis pertama hingga akhir bulan ini, atau tinggal dua hari lagi untuk mengejar ketertinggalan yang ada.
Baca juga: Bobby Mengadu ke Gubernur Edy, Merasa Aneh Jatah Vaksin Medan Selalu Dipotong
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi masih optimistis soal capaian target vaksinasi 50 persen itu.
"Vaksinasi, kita akan gunakan segala upaya yang ada," kata Edy usai memimpin Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Penanganan Covid-19 di Rumah Dinas Gubernur di Medan, Jumat (29/10/2021).
Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Ungkap Sulitnya Vaksinasi Warga di Pelosok Sumut
Edy mengungkapkan, untuk memaksimalkan pembentukan kekebalan komunal di masyarakat, capaian vaksinasi di Sumut memang harus mencapai 50 persen pada akhir bulan ini.
Sementara hingga akhir tahun, setidaknya sudah menyentuh angka 70 persen.
Baca juga: Peserta Vaksin Covid-19 Tertua di Magelang Dapat Doorprize Ayam
Hanya saja, sampai saat ini masih banyak daerah di Sumut yang capaian vaksinasinya justru rendah.
Setidaknya ada 17 daerah di Sumut yang capaian vaksinasinya masih di bawah 40 persen.
Capaian paling rendah di Nias Utara yang baru 17,04 persen dan Nias Barat 20,70 persen.
Capaian paling tinggi di Kabupaten Samosir sebesar 90,42 persen, sedangkan Kota Medan sudah mencapai 66,33 persen.
Edy menegaskan, target ini semaksimal mungkin akan dikejar. Menurutnya, hal ini sangat penting untuk memudahkan upaya pengendalian Covid-19 di daerah ini.
Selain itu, sebaran vaksinasi yang semakin luas juga sangat penting untuk melindungi orang yang memang tidak bisa menerima vaksin seperti anak kecil, lansia, orang dengan penyakit tertentu atau penderita kanker serta lainnya.
"Kenapa vaksin ini penting? Untuk menyelamatkan saudara-saudara kita yang tak bisa divaksin. Siapa yang menyelematkan mereka? Adalah kita-kita ini," pungkas Edy.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.