Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2021, 13:46 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peninggalan Kerajaan Majapahit setidaknya bisa dibagi menjadi dua hal, yaitu peninggalan benda dan peninggalan non benda.

Kepala Seksi Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Kediri Eko Priatno mengatakan, salah satu peninggalan non benda yang cukup besar dari zaman Kerajaan Majapahit adalah Budaya Panji.

"Paling terkenal saat Majapahit adalah Folklor Panji," ujar Eko Priatno, dalam sambungan telepon, pertengahan Agustus 2021.

Eko yang juga seorang arkeolog ini menambahkan, Panji sendiri diperkirakan muncul pada abad ke-13 dan berkembang pesat pada abad 14 era akhir Kerajaan Majapahit.

Baca juga: 4 Peninggalan Kerajaan Majapahit di Kediri, Ada Candi dan Prasasti

Kisahnya itu banyak terekam pada relief-relief candi maupun naskah-naskah cerita.

Relief itu di antaranya ditemukan di Kediri, yakni pada pada situs Candi Gambyok, Candi Surawana, maupun Candi Tegowangi.

Panji yang berawal dari kisah lisan itu lantas menjelma menjadi beragam bentuknya.

Misalnya Folklor atau cerita rakyat Panji Semirang, menjadi beragam bentuk kesenian semisal tari topeng Panji, hingga bentuk Toponim atau nama suatu wilayah semisal Asmorobangun di Kediri.

Cerita Panji sendiri bisa ditemukan di hampir seluruh penjuru Nusantara misal Bali, Lombok, Kalimantan, maupun Sumatera.

Bahkan, juga mancanegara terutama di wilayah Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, hingga Kamboja.

Folklor Panji menurut Eko berkedudukan sebagai sastra masyarakat sebagai budaya asli Majapahit yang setting ceritanya tentang kerajaan pendahulunya, yaitu Kerajaan Kediri.

"Secara sederhana, Panji merujuk pada dua tokoh yaitu Panji Inu Kertapati dari Jenggolo dan Dewi Kirana dari Kediri. Penyatuan dari dua orang ini menjadi sebuah negara yang sangat makmur yang disebut Kerajaan Kediri itu," ujar dia.

Penggunaan kerajaan pendahulunya sebagai setting cerita, Eko yang mengutip beberapa penelitian ini mengatakan, bahwa itu sebagai bentuk perenungan atas situasi dan kondisi Majapahit yang berada pada masa-masa meredup.

"Lahirnya Panji sama dengan munculnya kitab Sutasoma, ada sesuatu yang memang kritis di jaman itu," ungkap dia.

Yaitu, kata dia, suatu kondisi di mana saat itu kemakmuran wilayah Majapahit dirasa masih kalah dengan kemakmuran era masa sebelumnya yaitu masa Kerajaan Kediri.

Sehingga, kisah Panji sebagai nostalgia kejayaan masa lalu, masih kata Eko, mungkin diciptakan untuk lebih menyatukan masyarakat Majapahit yang cukup plural masyarakatnya.

"Sekaligus sebagai duta budaya karena Panji ini mengalami diaspora sampai ke luar negeri sehingga sebagai duta budaya itu menyatukan," sebut dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Penjual Kolang-kaling Musiman di Magelang, Raup Omzet Jutaan Saat Ramadhan

Cerita Penjual Kolang-kaling Musiman di Magelang, Raup Omzet Jutaan Saat Ramadhan

Regional
Cerita Siswa SMKN Jateng Jadi Volunteer di Posko Banjir Kota Semarang

Cerita Siswa SMKN Jateng Jadi Volunteer di Posko Banjir Kota Semarang

Regional
Seorang Warga Amerika Serikat Meninggal usai Menyelam di Raja Ampat

Seorang Warga Amerika Serikat Meninggal usai Menyelam di Raja Ampat

Regional
Tragis, Balita di Cilegon Terlindas Bus Saat Berburu Klakson Telolet, Ini Kronologinya

Tragis, Balita di Cilegon Terlindas Bus Saat Berburu Klakson Telolet, Ini Kronologinya

Regional
Polres Sumbawa Bekuk 2 Muncikari Prostitusi 'Online' Tarif Rp 500.000

Polres Sumbawa Bekuk 2 Muncikari Prostitusi "Online" Tarif Rp 500.000

Regional
Pelabuhan Ciwandan Banten Mulai Layani Pemudik Motor 3-9 April 2024

Pelabuhan Ciwandan Banten Mulai Layani Pemudik Motor 3-9 April 2024

Regional
Berkat Kerja Keras Pj Apriyadi, 7 Desa di Muba Kini Dapat Nikmati Listrik PLN

Berkat Kerja Keras Pj Apriyadi, 7 Desa di Muba Kini Dapat Nikmati Listrik PLN

Regional
2 Kali Kalah, Benny K Harman Enggan Maju Lagi di Pilgub NTT

2 Kali Kalah, Benny K Harman Enggan Maju Lagi di Pilgub NTT

Regional
Kisah Sabiq, Disabilitas yang Mengajar Mengaji Seratusan Anak di Salatiga

Kisah Sabiq, Disabilitas yang Mengajar Mengaji Seratusan Anak di Salatiga

Regional
Keroyok Guru SMA, Ayah dan Anak di Lembata Ditetapkan Tersangka

Keroyok Guru SMA, Ayah dan Anak di Lembata Ditetapkan Tersangka

Regional
6 Wanita Sumbar Raih Kursi MPR RI, Keterwakilan Perempuan Naik

6 Wanita Sumbar Raih Kursi MPR RI, Keterwakilan Perempuan Naik

Regional
KM Sinar Lema 01 Diperkirakan Tenggelam di Perairan Raja Ampat

KM Sinar Lema 01 Diperkirakan Tenggelam di Perairan Raja Ampat

Regional
Soal Kematian Santri di Jambi, Hotman Paris Curiga Jasad Korban Disetrum

Soal Kematian Santri di Jambi, Hotman Paris Curiga Jasad Korban Disetrum

Regional
Banjir Demak Meluas, Warga Ramai-ramai Bendung Ruas Jalan

Banjir Demak Meluas, Warga Ramai-ramai Bendung Ruas Jalan

Regional
Cerita Kedai Tuli yang Dikelola Para Penyandang Disabilitas Tunarungu di Gorontalo...

Cerita Kedai Tuli yang Dikelola Para Penyandang Disabilitas Tunarungu di Gorontalo...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com