Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Padepokan Wayang Topeng Asmorobangun, Melestarikan Kesenian Warisan Kerajaan Majapahit

Kompas.com - 27/10/2021, 05:23 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Salah satu warisan Kerajaan Majapahit yang masih hidup di tengah masyarakat adalah kesenian topeng.

Di Malang, kesenian topeng terbagi ke dalam tiga bentuk.

Yakni pembuatan topeng itu sendiri yang disebut sebagai Topeng Malang, tari topeng dan wayang topeng.

Baca juga: Mengulas Kehidupan di Sisi Timur Ibu Kota Kerajaan Majapahit...

Padepokan Wayang Topeng Asmorobangun di Dusun Kedungmonggo, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, merupakan salah satu padepokan yang masih melestarikan warisan itu secara turun temurun.

Berkembang saat Hayam Wuruk berkuasa

Topeng di Padepokan Wayang Topeng Asmorobangun di Dusun Kedungmonggo, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (18/8/2021)KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Topeng di Padepokan Wayang Topeng Asmorobangun di Dusun Kedungmonggo, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (18/8/2021)

Pimpinan Padepokan Wayang Topeng Asmorobangun, Tri Handoyo (43), mengatakan, seni topeng yang berkembang di Malang erat kaitannya dengan Kerajaan Majapahit, saat dipimpin oleh Raja Hayam Wuruk yang bergelar Sri Rajasanagara.

Tri mengatakan, kesenian topeng sudah ada dan berkembang di era Raja Hayam Wuruk yang bertahta pada tahun 1350 hingga 1389 masehi.

Saat itu, seni topeng menjadi pertunjukan rakyat dalam penyelenggaraan upacara Srada di istana raja. Topeng yang dikenakan terbuat dari emas.

“Jadi, topeng ini kalau dahulu terbuat dari emas, sekarang dari kayu. Dahulu namanya Sang Hyang Puspo Sariro. Artinya dari hati yang paling dalam. Karena dipakai pada waktu upacara Srada,” kata Tri, di sela membuat topeng di padepokannya, Rabu (18/8/2021).

Kesenian topeng di Malang mulai berkembang lagi pada masa penjajahan Belanda saat Malang dipimpin oleh Bupati Soerioadiningrat atau Raden Sjarip sekitar tahun 1890.

Saat itu, sang bupati menjadikan seni topeng sebagai pertunjukan di pendopo kadipaten.

Hal ini yang menyebabkan kesenian topeng itu serasa hidup kembali.

Sebelumnya, kesenian topeng itu hanya ada di desa-desa terpencil di Malang.

“Kesenian topeng ini diangkat kembali oleh Bupati Malang, namanya Raden Sjarip Soerioadiningrat,” kata dia.

“Sebelumnya sudah ada, tapi hanya di pelosok desa. Kemudian diangkat ke pendopo supaya pejabat-pejabat itu juga ikut. Jadi mereka juga ikut menari. Jadi pejabat di pendopo itu harus bisa menari waktu itu,” tambah dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com