Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Peninggalan Kerajaan Majapahit di Kediri, Ada Candi dan Prasasti

Kompas.com - 27/10/2021, 05:07 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Peninggalan Kerajaan Majapahit tersebar di sejumlah daerah, salah satunya di Kediri, Jawa Timur.

Ada yang berbentuk candi ada pula yang berupa prasasti.

Berikut ini adalah sejumlah peninggalan salah satu kerajaan terbesar yang pernah berkuasa di Tanah Air itu.

1. Candi Tegowangi

Candi Tegowangi ini berada di Dusun Candirejo, Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Candi ini dibangun abad 14 pada era Kerajaan Majapahit.Disparbud Kabupaten Kediri Candi Tegowangi ini berada di Dusun Candirejo, Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Candi ini dibangun abad 14 pada era Kerajaan Majapahit.

Candi Tegowangi ini berada di Dusun Candirejo, Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Candi ini dibangun abad 14 pada era Kerajaan Majapahit.

Baca juga: Mengenal Situs Kumitir, Jejak Istana Menantu Pendiri Kerajaan Majapahit

Kepala Seksi Museum dan Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri Eko Priatno mengatakan, Candi Tegowangi merupakan tempat pendharmaan Bhre Matahun yang bernama Sri Rajasanagara yang meninggal pada tahun 1388 Masehi.

Pembangunan candinya dilakukan setelah 12 tahun sejak meninggalnya Bhre Matahun.

Ritual berupa upacara Sradha mengawali pembangunannya.

Secara fisik, bentuk candi tersebut bujur sangkar dengan ukuran 11,2 x 11,2 meter dan tinggi 4,35 meter.

Konstruksinya terdiri dari sebuah bangunan induk serta sebuah candi perwara.

Saat ini kondisi candi tersebut sudah tidak utuh lagi. Hanya tersisa beberapa bagian, yakni bagian kaki dan tubuh saja.

Bahan baku utama yang dipakai membangun candi adalah batu andesit.

Jenis batuan ini cukup melimpah di wilayah Kediri. Adapun orientasi arah candi menghadap ke barat.

Pada dinding-dindingnya dihiasi sebaran ornamen pahatan relief cerita Sudhamala sebanyak 14 panel.

Yakni pada dinding utara 3 panel, dinding barat 8 panel, dinding selatan 3 panel. Sedangkan panel-panel dinding utara dan barat laut nampak belum selesai dikerjakan.

"Relief ini bercerita tentang ruwatan penyucian Durga (Dewi Uma) oleh Sadewa (si bungsu Pandawa)," ujar Eko Priatno di Kediri, Selasa (29/6/2021).

Bagian kaki candi memiliki pelipit bermotif, sedangkan di atas pelipit terdapat bagian sisi genta (ojief) yang berhias pola tumpal.

Pada setiap sisi kaki candi terdapat tiga panel tegak yang dilengkapi ragam hias Ghana (raksasa kerdil) berposisi jongkok dengan kedua tangannya terangkat ke atas.

"Raksasa kerdil ini digambarkan seperti sedang mendukung atau menopang bangunan candi," ujar dia.

Pada bagian tubuh candi, tiap sisinya terdapat pilaster yang menghubungkan kaki dan tubuh candi.

Bagian tubuh candi dihiasi dengan pola hias padma atau teratai.

Eko menambahkan, masa pembangunan Candi Tegowangi ini bersamaan dengan pembangunan Candi Surowono di Desa Canggu, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, yang bertujuan untuk pendharmaan Bhre Wengker.

Dari situ menurutnya ada sebuah pertautan yang cukup menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Yakni adanya dua tokoh besar Kerajaan Majapahit yang meninggal dalam waktu bersamaan.

"Kenapa? Ini menarik untuk dikaji," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com