"Nanti akan ada operasi lagi. Sebenarnya kemarin awal Oktober kemarin mau kontrol tapi obat untuk rekam otak kosong. Jadi nanti menunggu dulu," ungkap Umi.
Sejak anaknya mengalami gangguan penglihatan, Umi terpaksa harus meninggalkan pekerjaannya. Umi bekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu.
"Dulu masih bisa ditinggal-tinggal. Tapi sejak sakit tidak bisa ditinggal. Main harus diawasi, ditinggal ke mana-mana harus ditemani," kata dia.
Umi juga mengatakan anaknya selalu menanyakan kepada dirinya mengenai kedua matanya yang sakit tersebut bisa disembuhkan atau tidak.
"Yang membuat saya mau menangis itu pas dia tanya ke saya 'bisa sembuh tidak tah bu?," ucap Umi menirukan anaknya.
Kepala Desa Sidowayah Mujahid Jariyanto mengatakan, akan memindah domisili Umiyatun dan putranya dari alamat Klaten Utara ke Desa Sidowayah, Polanharjo.
Hal tersebut guna memudahkan mereka ketika mengurus pengobatan maupun bantuan yang lainnya.
"Itu langkah awal kita. Jadi kalau ada apa-apa biar nanti gampang untuk mengkondisikan semuanya," ungkap Mujahid.
Mujahid akan memberikan bantuan uang kepada keluarga Umiyatun setiap bulan untuk meringankan beban kebutuhan sehari-hari dari yayasan yatim dan duafa.
"Setiap bulan walaupun jumlahnya tidak banyak kita selalu memberikan bantuan uang kepada Ibu Umiyatun untuk kebutuhan sehari-hari," tutur dia.
Mengenai pengobatan Rangga, kata Mujahid, pemerintah desa menyiapkan dua ambulans yang setiap saat bisa digunakan masyarakat ke rumah sakit.
"Kita sudah dua sampai tiga kali mengantar adik Rangga saat periksa ke rumah sakit," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.