Salin Artikel

Derita Bocah 6 Tahun di Klaten Kehilangan Penglihatan, Diduga akibat Alergi Obat

KLATEN, KOMPAS.com - Rangga Dimas Iskandar (6), bocah asal Dukuh Nglungge RT 002, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, harus mengalami nasib pahit.

Putra semata wayang pasangan Umiyatun (32) dan Dias Iskandar ini mengalami gangguan penglihatan diduga akibat alergi obat.

Umi menceritakan, peristiwa yang menimpa anaknya tersebut terjadi pada awal Februari 2021.

Bermula saat anaknya mengalami demam tinggi dan kejang-kejang.

Umi kemudian membawa buah hatinya ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Klaten dan dirawat selama 10 hari.

"Setelah pulang di rumah muncul bintik-bintik merah kaya cacar air. Kemudian saya bawa lagi ke rumah sakit itu, kata dokter yang kedua karena alergi obat," kata Umi ditemui di rumahnya, Rabu (13/10/2021).

Umi menerangkan, bintik-bintik merah yang ada pada tubuh anaknya lama-lama menghitam dan merata hampir di seluruh tubuh.

Setelah sembuh, jelas Umi, gantian kedua mata anaknya yang mengalami gangguan penglihatan. Kedua matanya tertutup selaput putih.

"Kemarin ke seluruh tubuh merat. Tubuhnya sudah halus (sembuh) lari ke matanya. Terus jadi kaya gini (tidak bisa melihat)," kata Umi.

Mengetahui anaknya mengalami gangguan penglihatan, Umi membawa kembali anaknya ke rumah sakit di Klaten.

Namun, untuk penanganan lebih lanjut akhirnya dirujuk ke rumah sakit di wilayah Yogyakarta.

"Matanya awal-awal kaya belekan. Terus matanya lengket. Karena lengket itu sempat operasi sekali bulan Maret di Yogyakarta," tambah dia.

Meski hasilnya belum maksimal, kata Umi, rencananya akan ada operasi lanjutan untuk kedua mata anaknya.


"Nanti akan ada operasi lagi. Sebenarnya kemarin awal Oktober kemarin mau kontrol tapi obat untuk rekam otak kosong. Jadi nanti menunggu dulu," ungkap Umi.

Sejak anaknya mengalami gangguan penglihatan, Umi terpaksa harus meninggalkan pekerjaannya. Umi bekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu.

"Dulu masih bisa ditinggal-tinggal. Tapi sejak sakit tidak bisa ditinggal. Main harus diawasi, ditinggal ke mana-mana harus ditemani," kata dia.

Umi juga mengatakan anaknya selalu menanyakan kepada dirinya mengenai kedua matanya yang sakit tersebut bisa disembuhkan atau tidak.

"Yang membuat saya mau menangis itu pas dia tanya ke saya 'bisa sembuh tidak tah bu?," ucap Umi menirukan anaknya.

Kepala Desa Sidowayah Mujahid Jariyanto mengatakan, akan memindah domisili Umiyatun dan putranya dari alamat Klaten Utara ke Desa Sidowayah, Polanharjo.

Hal tersebut guna memudahkan mereka ketika mengurus pengobatan maupun bantuan yang lainnya.

"Itu langkah awal kita. Jadi kalau ada apa-apa biar nanti gampang untuk mengkondisikan semuanya," ungkap Mujahid.

Mujahid akan memberikan bantuan uang kepada keluarga Umiyatun setiap bulan untuk meringankan beban kebutuhan sehari-hari dari yayasan yatim dan duafa.

"Setiap bulan walaupun jumlahnya tidak banyak kita selalu memberikan bantuan uang kepada Ibu Umiyatun untuk kebutuhan sehari-hari," tutur dia.

Mengenai pengobatan Rangga, kata Mujahid, pemerintah desa menyiapkan dua ambulans yang setiap saat bisa digunakan masyarakat ke rumah sakit.

"Kita sudah dua sampai tiga kali mengantar adik Rangga saat periksa ke rumah sakit," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/13/162601578/derita-bocah-6-tahun-di-klaten-kehilangan-penglihatan-diduga-akibat-alergi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke