Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Bocah 6 Tahun di Klaten Kehilangan Penglihatan, Diduga akibat Alergi Obat

Kompas.com - 13/10/2021, 16:26 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Rangga Dimas Iskandar (6), bocah asal Dukuh Nglungge RT 002, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, harus mengalami nasib pahit.

Putra semata wayang pasangan Umiyatun (32) dan Dias Iskandar ini mengalami gangguan penglihatan diduga akibat alergi obat.

Umi menceritakan, peristiwa yang menimpa anaknya tersebut terjadi pada awal Februari 2021.

Bermula saat anaknya mengalami demam tinggi dan kejang-kejang.

Baca juga: Derita Bayi Aiyla Idap Atresia Bilier, Perut Membesar dan Sulit Bernapas, Butuh Bantuan Dermawan

Umi kemudian membawa buah hatinya ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Klaten dan dirawat selama 10 hari.

"Setelah pulang di rumah muncul bintik-bintik merah kaya cacar air. Kemudian saya bawa lagi ke rumah sakit itu, kata dokter yang kedua karena alergi obat," kata Umi ditemui di rumahnya, Rabu (13/10/2021).

Umi menerangkan, bintik-bintik merah yang ada pada tubuh anaknya lama-lama menghitam dan merata hampir di seluruh tubuh.

Setelah sembuh, jelas Umi, gantian kedua mata anaknya yang mengalami gangguan penglihatan. Kedua matanya tertutup selaput putih.

"Kemarin ke seluruh tubuh merat. Tubuhnya sudah halus (sembuh) lari ke matanya. Terus jadi kaya gini (tidak bisa melihat)," kata Umi.

Mengetahui anaknya mengalami gangguan penglihatan, Umi membawa kembali anaknya ke rumah sakit di Klaten.

Namun, untuk penanganan lebih lanjut akhirnya dirujuk ke rumah sakit di wilayah Yogyakarta.

"Matanya awal-awal kaya belekan. Terus matanya lengket. Karena lengket itu sempat operasi sekali bulan Maret di Yogyakarta," tambah dia.

Baca juga: Derita Warga Sikka, Harus Naik Turun Bukit Sejauh 4 Kilometer demi Air Bersih

Meski hasilnya belum maksimal, kata Umi, rencananya akan ada operasi lanjutan untuk kedua mata anaknya.

"Nanti akan ada operasi lagi. Sebenarnya kemarin awal Oktober kemarin mau kontrol tapi obat untuk rekam otak kosong. Jadi nanti menunggu dulu," ungkap Umi.

Sejak anaknya mengalami gangguan penglihatan, Umi terpaksa harus meninggalkan pekerjaannya. Umi bekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu.

"Dulu masih bisa ditinggal-tinggal. Tapi sejak sakit tidak bisa ditinggal. Main harus diawasi, ditinggal ke mana-mana harus ditemani," kata dia.

Umi juga mengatakan anaknya selalu menanyakan kepada dirinya mengenai kedua matanya yang sakit tersebut bisa disembuhkan atau tidak.

"Yang membuat saya mau menangis itu pas dia tanya ke saya 'bisa sembuh tidak tah bu?," ucap Umi menirukan anaknya.

Kepala Desa Sidowayah Mujahid Jariyanto mengatakan, akan memindah domisili Umiyatun dan putranya dari alamat Klaten Utara ke Desa Sidowayah, Polanharjo.

Hal tersebut guna memudahkan mereka ketika mengurus pengobatan maupun bantuan yang lainnya.

"Itu langkah awal kita. Jadi kalau ada apa-apa biar nanti gampang untuk mengkondisikan semuanya," ungkap Mujahid.

Mujahid akan memberikan bantuan uang kepada keluarga Umiyatun setiap bulan untuk meringankan beban kebutuhan sehari-hari dari yayasan yatim dan duafa.

"Setiap bulan walaupun jumlahnya tidak banyak kita selalu memberikan bantuan uang kepada Ibu Umiyatun untuk kebutuhan sehari-hari," tutur dia.

Mengenai pengobatan Rangga, kata Mujahid, pemerintah desa menyiapkan dua ambulans yang setiap saat bisa digunakan masyarakat ke rumah sakit.

"Kita sudah dua sampai tiga kali mengantar adik Rangga saat periksa ke rumah sakit," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tanjung Pinang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tanjung Pinang Hari Ini, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Batam Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Batam Hari Ini, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Padang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Padang Hari Ini, 29 Maret 2024

Regional
Rute dan Tarif Bus Gunung Harta Solutions Executive Jakarta-Blitar

Rute dan Tarif Bus Gunung Harta Solutions Executive Jakarta-Blitar

Regional
Indeks SPM Bidang Pendidikan HST Tertinggi Se- Kalsel, Bupati Aulia: Gambaran Pendidikan

Indeks SPM Bidang Pendidikan HST Tertinggi Se- Kalsel, Bupati Aulia: Gambaran Pendidikan

Regional
Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Sidak ke Toko Modern, Tim Gabungan di Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa yang Masih Dijual

Regional
TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

TNI AL Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 2 Miliar di Labuan Bajo

Regional
Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com