Waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB. Mustafa mengemasi termos air dan sejumlah perbekalan, lalu berpamitan kepada ibunya.
Dari pintu belakang rumahnya yang menjorok ke sungai, dia melompat naik ke perahu motor yang ditambatkan di tepi dermaga.
Baru lima menit perahu berjalan, Mustafa menengok ke arah kiri lalu berteriak.
"Ha! Ha! Ha!"
Mustafa segera menepikan perahu lalu meloncat ke daratan. Dia berjalan bolak-balik sambil berteriak dan menunjuk-nunjuk.
Baca juga: Orangutan yang Masuk Perkampungan di Kaltim Ditangkap Setelah 3 Hari Dicari di Hutan
"Tadi di situ dia melihat ada orang utan, tapi cuma sebentar dan [orang utan itu] pergi menjauh," Muriadi menjelaskan maksud tingkah Mustafa.
Perjalanan pun dilanjutkan kembali.
Suaka Margasatwa Rawa Singkil terbentang seluas nyaris 82 ribu hektar. Hutan rawa gambut ini juga menjadi bagian dari Kawasan Ekosistem Leuser.
Selain Suaq Balimbing yang ada di Taman Nasional Gunung Leuser, Rawa Singkil tercatat sebagai wilayah populasi padat orang utan sumatra di Aceh.
Baca juga: Orangutan Masuk ke Perkampungan di Kaltim, Dirawat Warga
Namun setelah tiga jam menyusuri sungai dengan perahu motor ini, belum satu pun orang utan menghampiri.
Perahu membelah sungai yang airnya semula kekuningan, menjadi berwarna hitam. Pepohonan menjulang, menutupi sisi kiri dan kanan sampan.
Lutung, monyet, burung enggang, burung kuntul, hingga kerbau mewarnai perjalanan ini — tapi tidak ada orang utan.
Baca juga: Video Viral Orangutan Kebingungan Melintas di Area Tambang, Begini Ceritanya
Sementara itu, sambil memegang kendali perahu, mata Mustafa masih tajam mengawasi sekelilingnya.
Sesekali dia berhenti saat Muriadi yang ada di ujung perahu memberi tanda silang dengan tangannya.
"Pohon itu ada buahnya. Biasanya ada orang utan yang datang mencari makan ke sini," jelas Mustafa. Wajahnya mulai tampak lesu.
Baca juga: Cerita di Balik Video Viral Orangutan Melintas di Jalan Tambang Batubara Kaltim
Kakak-beradik itu kemudian sepakat untuk mencari tempat teduh di bagian lain rawa.
"Kita ke arah sana, di sana ada pondok pencari lele. Kita istirahat dulu, makan siang. Biar Mustafa yang masuk sendiri ke dalam hutan untuk memanggil orang utan," kata Muriadi.
Mustafa membalikkan arah perahu dengan tak bersemangat, namun matanya tetap tajam menyapu pandangan ke arah pepohonan.