Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Pasien Isoman, Meninggal Setelah Mencoba Bertahan Saat Tak Kebagian Oksigen

Kompas.com - 09/08/2021, 06:52 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Sejumlah keluarga pasien isolasi mandiri (isoman) di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), mengisahkan perjuangan mereka mencari pasokan oksigen yang minim pada dua pekan lalu. 

Mereka bahkan meminjam tabung oksigen dari bengkel las besi, pekerja kapal hingga berbagai upaya lainnya. Meski demikian, mereka tetap kehilangan anggota keluarga karena tak tertolong.

Fuji Mustopan misalnya. Pria 31 tahun ini bahkan mendapat kabar kepergian ayahnya saat sedang mencari oksigen, pada Kamis (29/7/2021) pagi.

Baca juga: Kerusakan Mesin Produksi Perusahaan Pemasok Sempat Buat Kaltim Kekurangan 15 Ton Oksigen

Saat itu, kata Fuji, ia bersama kakaknya bagi tugas mencari oksigen untuk sang ayah yang sesak napas saat jalani isolasi mandiri di rumah.

“Pagi itu, kami bagi tugas saya cari ke belakang terminal. Kakak saya keliling dari apotek ke apotek,” ungkap Fuji kepada Kompas.com,di Samarinda, Minggu (8/8/2021).

“Saat lagi cari kami dapat info dari rumah, ayah sudah meninggal,” sambung dia.

Kenyataan pahit itu harus ia terima, meskipun tak seharusnya terjadi jika jauh-jauh hari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 sudah memprediksi dan mengambil langkah antisipasi kelangkaan oksigen semacam ini.

Fuji berharap tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 mengambil langkah secepatnya agar tak ada kejadian serupa.

Fuji menuturkan, almarhum ayahnya mengalami gejala sakit dan dinyatakan positif berdasarkan hasil tes antigen sekitar pertengahan Juli 2021.

Namun, setelah dirawat di rumah kondisinya membaik. Keluarga menggunakan jasa tenaga kesehatan melakukan pemeriksaan ke rumah. Bahkan, tes antigen kedua pada Selasa (27/7/2021) menunjukan hasil negatif.

“Tapi setelah itu, enggak doyan makan. Beliau punya riwayat gula darah dan asam lambung memperburuk kesehatan," terang Fuji. 

Kondisi ayahnya mulai melemah hingga sesak napas mulai Rabu (28/7/2021) malam. Dari situ pihak keluarga mencari oksigen.

“Kami keliling cari di Samarinda, kami bagi 4 orang di rumah. Masing-masing cari tempat terpisah. Waktu itu, kami 4 keluarga ini hanya dapat oxycan 3 kaleng," terang dia.

Oxycan itu dipakai sementara membantu pernapasan ayahnya, tapi tak bertahan lama.

Fuji tanpa henti mengirim pesan singkat ke sejumlah rekan dan grup-grup WhatApps meminta informasi mengenai stok oksigen di Samarinda. Usaha itu nihil karena kelangkaan oksigen hampir merata di Samarinda.

Fuji bahkan meminjam tabung berisi oksigen dari dua bengkel las besi yang ada di sekitar kediamannya. Namun tak juga diberikan dengan alasan dipakai kerja.

“Barulah malam sepupuku datang bawa satu tabung oksigen. Itu bekas pakai orangtuanya karena sudah meninggal. Sisa oksigen itu sempat dipakai menantunya. Setelah menantu pulih, dia antar ke rumah,” terang Fuji.

Baca juga: Kronologi Pasien Demam lalu Meninggal di Mobil, Ditolak 3 RS karena Penuh, Saturasi Oksigen 78 Persen

Itu pun stok oksigen dalam tabung tak bertahan lama. Beberapa jam dipakai ayahnya sudah habis. Tiba Kamis pagi persediaan oksigen mulai habis.

Fuji kemudian meminjam tabung oksigen milik masjid di sekitar kediamannya sebelum berangkat keliling Samarinda mencari ke pemasok ataupun apotek bersama kakaknya.

Dalam pencarian itu, dua bersaudara ini menerima informasi ayah mereka di rumah sudah meninggal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com