KOMPAS.com - S (38), warga Desa Kesamben, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, meninggal di dalam mobil, Selasa (3/8/2021) dini hari.
Ia mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan mencari pertolongan medis setelah ditolak tiga rumah sakit.
Pihak keluarga mengeklaim hasil tes antigen S negatif Covid-19. Namun, saturasi oksigen S sudah rendah, yakni 78 persen.
Baca juga: Ditolak 3 Rumah Sakit, Pasien Batuk dan Demam Ini Meninggal di Jalan
Sebelum meninggal, S mengalami demam dan batuk selama tiga hari. Karena dia tak kunjung sembuh, keluarga berencana membawa S ke rumah sakit.
Pada Senin (2/8/2021) malam, S dibawa ke RS terdekat, yakni di RSUD Ngudi Waluyo di Kecamatan Wlingi yang berjarak 10 kilometer dari rumahnya.
Ternyata RSUD Ngudi Waluyo penuh. Mereka kemudian bergeser ke RS yang ada di Kota Blitar yang berjarak sekitar 20 km dari RSUD Ngudi Waluyo. Karena alasan penuh, mereka kembali mendapat penolakan.
Baca juga: 4 Kali Mendaftar dan Ditolak, Ini Cerita Warga yang Kesulitan Mendapat Vaksin Covid-19
Akhirnya keluarga memutuskan membawa S ke salah satu RS di Kabupaten Malang yang berjarak sekitar 60 km. Mereka tiba pada Selasa dini hari.
Lagi-lagi mereka mendapat penolakan karena RS penuh. Karena putus asa, keluarga pun membawa S ke arah Blitar dengan ketidakpastian apakah mencari rumah sakit lain atau pulang ke rumah.
Sayangnya, S meninggal dunia saat mobil sudah mengarah menuju rumah.
Baca juga: Tempat Isolasi Terpusat Ditolak Warga, Pasien Covid-19 di Nusa Penida Bali Terpaksa Isoman
"Tapi, S meninggal ketika mobil yang membawanya sudah memasuki wilayah Blitar, sudah dekat rumahnya," kata Camat Kesamben Sutiyono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/8/2021).
"Tapi ya bagaimana ya, kenyataannya situasi saat ini banyak orang sakit, dan di mana-mana rumah sakit penuh," ujar Setiyono,
Menurutnya, pasien atas nama S sempat mendaftar di IGD pada Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Mustiko mengatakan, malam itu ada 20 pasien sehingga S harus menunggu. Saat itu ruang IGD dan ruang perawatan isolasi sudah penuh.
Baca juga: Penderita TBC Ditolak 4 RS gara-gara Stok Oksigen Kosong, Wali Kota Bantah Ada Penolakan
Berdasarkan hasil pemeriksaan, S menunjukkan gejala terpapar Covid-19 dan saat tiba di IGD, saturasinya sudah sangat rendah yakni 78 persen.