Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Pasien Isoman, Meninggal Setelah Mencoba Bertahan Saat Tak Kebagian Oksigen

Kompas.com - 09/08/2021, 06:52 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

“Tetangga saya usia 39 tahun, anaknya masih kecil, lambat dapat oksigen akhirnya meninggal. Karena kita ke rumah sakit full, IGD juga full, jadi kalau enggak ada oksigen ya banyak yang gugur,” pungkas dia. 

Seturut dengan Ayi, Fuji juga meminta agar pemkot memberi perhatian lebih atas pasien isoman. Perangkat Satgas Covid-19 hingga level RT mestinya lebih aktif.

“Ketika ada warganya isoman, RT mendata, memberi bantuan informasi dan lain-lain. Ini enggak ada sama sekali. Kita yang isoman malah jalan sendiri cari kebutuhan obat, oksigen dan susah lagi dapatnya,” tutur Fuji.

Fuji mengungkapkan, banyak anggota keluarga di sekitar kediamannya merawat pasien Covid-19 isoman. Mestinya anggota keluarga ini ikutserta isoman, karena kontak erat dengan pasien Covid-19.

“Tapi tak ada bantuan dari tim Satgas, akhirnya mereka keluar sendiri, cari obat, cari makanan, cari oksigen. Karena enggak ada orang yang mau bantu,” jelas dia.

Berkaca dari pengalamannya, Fuji menilai tim Satgas yang dibentuk hingga level kecamatan, kelurahan hingga RT tak berfungsi sama sekali.

Sebab, kata Fuji, selain keluarganya, beberapa tetangga rumahnya yang merawat pasien isoman tak pernah mendapat kunjungan atau pun konsultasi perihal kesehatan pasien isoman dari tim Satgas Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismed Kosasih belum bisa dikonfirmasi. Pesan singkat dan panggilan telepon tak direspon.

Ketua Pelaksana Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Satgas Covid-19 Kaltim, HM Jauhar Efendi mengakui kelangkaan itu.

Dia menyebut, pekan lalu Kaltim sempat mengalami defesit oksigen berkisar 12 sampai 15 ton per harinya.

Hal itu dipicu PT Surya Biru Murni (SBM) sebagai salah satu pemasok oksigen yang berlokasi di Balikpapan, mengalami kerusakan pada bagian mesin produksi.

Akibatnya, kapasitas produksi menurun dari 10 ton turun perhari menjadi 5 ton.

Hal itu membuat pasokan ke sejumlah agen yang tersebar di beberapa kota di Kaltim termasuk Samarinda sempat mengalami kekosongan.

“Tapi sudah diperbaiki beberapa hari lalu, saya cek sudah kembali normal. Mesinnya sekarang sudah sudah aman. Pasokan oksigen kita sekarang sudah stabil,” terang dia.

Selain PT SBM, kata Jauhar, perusahan pemasok lain seperti PT Samator Kaltim yang ada di Kutai Kartanegara dan Bontang dengan kemampuan produksi 40,3 ton per hari, juga memasok ke sejumlah rumah sakit.

“Tapi lebih banyak yang (oksigen) liquid. Kendalanya banyak rumah sakit enggak punya fasilitas penampung liquid ini,” kata dia.

“Tapi secara keseluruhan aman. Katakankanlah kalau kekurangan tidak banyak," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com