SAMARINDA, KOMPAS.com – Persedian oksigen di Kalimantan Timur (Kaltim) untuk pasien Covid-19 sempat menepis dalam sepekan terakhir.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setprov Kaltim HM Jauhar Efendi menyebut pekan lalu Kaltim sempat mengalami defesit oksigen berkisar 12 sampai 15 ton per harinya.
“Tapi sekarang sudah kembali stabil,” ungkap pria yang juga menjabat Ketua Pelaksana Satgas Covid-19 Pemenuhan Kebutuhan Oksigen di Kaltim saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/8/2021).
Baca juga: Kekurangan Tabung Oksigen, Pemprov Jambi akan Datangkan dari Malaysia
Jauhar mengatakan kelangkaan oksigen itu dipicu salah satu perusahaan pemasok yaitu PT Surya Biru Murni (SBM) yang berlokasi di Balikpapan sempat mengalami kerusakan pada bagian mesin produksi.
Saat rusak itu, kapasitas produksi yang seharusnya 10 ton turun jadi 5 ton per hari.
Hal itu membuat pasokan ke agen-agen yang tersebar di beberapa kota di Kaltim sempat kosong.
“Tapi sudah diperbaiki beberapa hari lalu, saya cek sudah kembali normal. Mesinnya sekarang sudah sudah aman,” terang dia.
Selain PT SBM, perusahan pemasok lain seperti PT Samator Kaltim yang ada di Kutai Kartanegara dan Bontang dengan kemampuan produksi 40,3 ton per hari, juga memasok ke sejumlah rumah sakit.
“Tapi lebih banyak yang (oksigen) liquid. Kendalanya banyak rumah sakit enggak punya fasilitas penampung liquid ini,” kata dia.
“Tapi secara keseluruhan aman. Katakankanlah kalau kekurangan tidak banyak. Tadi kami cek di Balikpapan persediaan (oksigen) masih banyak tersisa,” sambung dia.