Aliran bantuan oksigen
Saat situasi Covid-19 semakin genting, kebutuhan oksigen pun menjadi kian tinggi, tak terkecuali di Solo.
Solo yang menjadi pusat rujukan dari kabupaten sekitar juga sempat mengalami krisis oksigen.
Tak ingin persoalan terselesaikan secara sementara, Gibran pun bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendatangkan bantuan oksigen.
Dalam dua pekan berturut-turut, Solo kedatangan oksigen tabung dari Shopee Singapura yang masing-masing berjumlah 200 tabung.
Tak hanya dari Singapura, Kementerian Kemaritiman dan Investasi yang dipimpin Luhut Panjaitan juga menggelontorkan bantuan alat konsentrator oksigen sebanyak 150 unit.
Bank Indonesia pun turut menyerahkan bantuan oksigen tabung pada pekan lalu.
Gibran juga menyulap rumah dinas Loji Gandrung menjadi lokasi pengisian ulang oksigen secara gratis.
Kegiatan ini menyasar pasien dengan penyakit selain Covid-19 yang juga kesulitan mendapatkan oksigen dalam beberapa waktu terakhir.
Baca juga: Ayah Meninggal karena Covid-19, Pendidikan 3 Anak Ini Dijamin Gibran sampai Kuliah
Larang warga isoman
Dalam perjalanannya menangani Covid-19, Gibran memutuskan untuk melarang warganya melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Dia meminta warganya menjalani isolasi terpusat di tempat yang sudah ditentukan.
Ada delapan titik yang disiapkan, antara lain Solo Technopark (STP), Gedung Graha Wisata Niaga, SMPN 25, SMPN 8, SMPN 19, SDN Cemara Dua, SDN Cengklik, dan SMPN 11.
Alasan menyiapkan tempat isolasi terpusat karena masih ditemukan warga positif Covid-19 tanpa gejala yang tidak tertib saat menjalankan karantina mandiri di rumah.
"Terutama yang isolasi mandiri itu belum tertib semua. Makanya saya sediakan delapan tempat baru isolasi," kata Gibran.
Menurutnya, warga positif OTG yang tidak tertib melaksanakan karantina mandiri di rumah justru berpotensi menularkan virus kepada warga lain yang sehat.
Baca juga: Tutup Defisit Anggaran Covid-19 Rp 92 M, Gibran Potong Tunjangan PNS Solo
Anggaran darurat naik 1.000 Persen
Melalui anggaran belanja tak terduga (BTT), Gibran menyiapkan dana penanganan Covid-19 sebesar Rp 110 miliar pada APBD Perubahan 2021.
Jumlah tersebut naik dari angka semula Rp 10 miliar pada APBD 2021 atau kini naik 1.000 persen.
Dana sebesar itu dimanfaatkan untuk banyak kepentingan, seperti pengelolaan tempat isolasi terpusat, dukungan alat kesehatan, hingga distribusi bantuan sosial (bansos).
Khusus bansos sudah ditetapkan ada 42.502 rumah tangga sasaran (RTS).
Mereka adalah keluarga yang belum menerima bantuan dari pemerintah pusat.