TRENGGALEK, KOMPAS.com - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menjadi salah satu pemimpin termuda di Indonesia yang harus berhadapan dengan persoalan pandemi Covid-19.
Pada usia 31 tahun, Nur Arifin ditantang membuat terobosan untuk mengendalikan laju kasus Covid-19 di Trenggalek.
Sejumlah program dan gagasan lahir, salah satunya undian hewan ternak bagi warga yang bersedia divaksin.
Tak sendiri, bupati pun dibantu oleh sang istri yang turut aktif blusukan untuk menyosialisasikan tertib prokes pada warga.
Baca juga: Ikut Vaksinasi Covid-19 Massal di Trenggalek, Warga Bisa Dapat Hadiah Ayam hingga Kambing
Undian hewan ternak
Untuk mempercepat program vaksinasi, Gus Ipin, sapaan akrab bupati, membuat undian berhadiah hewan ternak bagi warga yang mau mengikuti vaksinasi.
Hal ini dilakukan karena mayoritas warga Trenggalek bekerja sebagai petani dan peternak.
Selain mempercepat vaksinasi, undian ini diharapkan juga mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
“Dan terbukti, sampai saat ini masih saja banyak warga yang ingin vaksin. Bagaimana caranya, di mana tempatnya, dan kapan. Sekarang itu yang banyak muncul di masyarakat. Tetapi tetap akan kita usahakan semua terlayani,” ujar Nur Arifin.
Baca juga: Siswa Difabel di Trenggalek Terima Vaksinasi dan Diajak Keliling Kota Naik Mobil Polisi
Terlebih ketika TNI-Polri juga dilibatkan dalam program ini, angka vaksinasi juga semakin meningkat.
Sebelum vaksin melibatkan TNI-Polri, kapasitas vaksin yang tersedia sehari hanya 2.000 dosis.
Namun, jumlahnya meningkat hingga mencapai 4.000 dosis vaksin. Pemberian suntikan vaksin pun kian digencarkan di 22 titik di Puskesmas.
“Terus gerilya baik di fasilitas umum maupun desa-desa. Jadi bisa dibayangkan setiap hari ada 4.000 dosis, dengan catatan selama vaksin ada, droping dari pemerintah pusat baik dari TNI-Polri, dari Provinsi Jatim, tentu akan baik bagi masyarakat. Jadi akhir-akhir ini sangat cepat sekali,” papar dia.
Meningkatnya antusias masyarakat mengikuti vaksin terlihat di beberapa tempat, bahkan petugas harus mengirim vaksin tambahan.
Dari 200 dosis yang disediakan di satu tempat, ternyata kebutuhannya mencapai 700 dosis.
“Akhirnya kita penuhi 700 dosis di satu tempat tersebut. Jadi warga sangat antusias sekali ikuti vaksin,” ujar Nur Arifin.
Baca juga: Kantor Camat di Trenggalek Porak-poranda Setelah Diguncang Gempa Malang