Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Diperpanjang sampai 2 Agustus, Bupati Wonogiri: APBD Kami Sudah Kembang Kempis

Kompas.com - 27/07/2021, 07:55 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan kondisi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) semakin kritis setelah anggarannya terserap untuk perpanjangan pelaksanaan Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 2 Agustus mendatang.

Kondisi itu menjadikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri harus mengevaluasi program yang belum berjalan agar sisa anggaran digunakan untuk pelaksanaan PPKM.

“APBD kami saat ini sudah kembang kempis. Ibarat saturasi APBD Kabupaten Wonogiri sudah diangka 20. Artinya sudah dalam kondisi yang kritis. Tetapi ini (PPKM) pilihan. Bicara kebijakan ambil pahit dari yang terpahit,” kata Jekek sapaan Joko Sutopo kepada Kompas.com, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Angka Kematian Pasien Covid-19 Tinggi, Wonogiri Berlakukan PPKM Level 4

Jekek mengatakan, apa pun kendala yang dihadapi daerah, pelaksanaan PPKM level empat harus diselenggarakan seoptimal mungkin.

Untuk itu, tim anggaran Pemkab Wonogiri sudah melakukan efesiensi dan refokusing anggaran meski sudah mepet sekali sisa anggaran yang ada.

“Tidak ada belanja publik yang bisa kita intervensi lagi. Maka solusi terakhir, kegiatan yang belum berjalan mau tidak mau akan dilakukan evaluasi,” jelas Jekek.

Jekek mengatakan, saat ini pelaksanaan APBD 2021 sudah berjalan satu semester pertama.

Menurut dia, tidak mungkin melakukan perubahan pada pelaksanaan APBD yang sudah berjalan.

Baca juga: Bupati Wonogiri: Tak Milik Otoritas, Pemda Tak Mungkin Bisa Atasi Kelangkaan Oksigen Medis

Relokasi anggaran, kata Jekek, baru akan dilakukan pada momentum perubahan anggaran yang dilakukan dalam waktu dekat.

“Karena bicara penata anggaran sudah berjalan satu semester pertama. Tidak akan mungkin melakukan perubahan. Dari aspek metodologi dan penata usahaan berada pada posisi yang sangat delematis. Kalau nanti pada akhirnya dilakukan realokasi anggaran berarti menggunakan momentum perubahan anggaran,” kata Jekek.

Meski anggaran kritis, Jekek menyebut Pemkab Wonogiri masih bisa menjalankan beberapa kegiatan pembangunan yang menjadi prioritas kebutuhan masyarakat.

Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Wonogiri masuk daerah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 4 lantaran tingginya angka kematian pasien Covid-19 dalam sepekan terakhir.

Padahal saat PPKM darurat pemerintah pusat menetapkan Wonogiri dalam level 3.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo menyatakan tingginya angka kematian dalam satu pekan terakhir berdampak naiknya level PPKM dari tiga menjadi empat.

“Penentuan level-level ini ada lima sampai tujuh indikator. Penyebab Wonogiri menjadi level empat karena angka kematian (pasien covid-19) cukup tinggi,” kata Jekek sapaan akrab Joko Sutopo kepada Kompas.com, Senin (26/7/2021).

Tingginya angka kematian dalam sepekan itu dapat terlihat dari data yang dirilis Pemkab Wonogiri.

Pekan lalu jumlah kasus kematian warga akibat Covid-19 sebanyak 622 orang.

Sepekan kemudian jumlah kasus kematian di Wonogiri menjadi 719 orang.

Dengan demikian dalam satu pekan jumlah kasus kematian warga yang positif Covid-19 di Kabupaten Wonogiri sebanyak 97 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com