MEDAN, KOMPAS.com - Penambahan angka kasus Covid-19 di Indonesia, dalam beberapa pekan terakhir terus menunjukkan grafik meningkat. Bahkan, dalam sepekan terakhir, penambahan kasus terjadi secara luar biasa di sejumlah provinsi, termasuk di Sumatera Utara (Sumut).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) melalui Situation Report-64 yang dirilis pada Rabu (21/7/2021) lalu menyebutkan, sebagian besar provinsi di Indonesia mengalami lonjakan kasus, bahkan ada yang lebih dari 50 persen.
Laporan itu juga menyebutkan, lonjakan kasus Covid-19 di Sumut dalam sepekan, pada rentang waktu 12 Juli hingga 18 Juli, melonjak 238 persen. Ini merupakan lonjakan tertinggi sejak awal pandemi. Sumut hanya kalah dari Provinsi Banten yang melonjak 540 persen.
Baca juga: Kata Gubernur Edy Soal Bansos Beras Sumut: Harus Tepat Sasaran, Jangan Buat Gaduh...
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Aris Yudhariansyah mengakui, dalam beberapa hari terakhir, angka kasus Covid-19 di Sumut melonjak signifikan.
Dia mengatakan, kondisi itu terjadi karena Pemprov Sumut tengah menggalakkan testing di masyarakat.
“Ya, kan jumlah testing kita meningkat. Sehingga hasil yang didapat banyak,” kata Aris saat dijumpai di rumah dinas gubernur di Medan, Jumat (23/7/2021).
Baca juga: Lantik 2 Pasangan Kepala Daerah, Gubernur Sumut: Bupati dan Wakil Biasanya Akur Hanya 3 Bulan
Dia mengatakan, kondisi itu masih dalam posisi yang wajar di tengah banyaknya testing yang dilakukan. Hasil yang didapat banyak itu juga bisa memperbaiki positivity rate Covid-19 di Sumut.
Aris juga mengklaim, hasil yang diperoleh itu juga menguntungkan untuk Sumut karena akan sangat membantu pemerintah dalam upaya menangani Covid-19.
“Testing kita antara empat ribu sampai lima ribu sampel dalam sehari,” kata Aris.
Meski lonjakan kasus yang signifikan itu, Aris mengatakan tak terlalu mengkhawatirkan karena kondisi keterisian rumah sakit di Sumut masih aman.
Bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Sumut saat ini masih di level aman, yakni 50 persen.
“Enggak gawatlah. BOR Sumut masih 50 persen. Tenaga kesehatan kita juga masih mumpuni,” pungkas Aris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.