Ketua FPRB Bantul Waljito mengatakan pihaknya menghormati bantahan dari Ketua RT 92 Lopati.
Namun demikian, saat ini Kepolisian Resor Bantul masih melakukan penyelidikan kasus ini.
"Kami hanya mohon warga Lopati kooperatif saat dimintai keterangan" kata Waljito.
Sebelumnya Carik Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Heri Purwanto mengatakan, salah seorang warga Padukuhan Lopati meninggal dunia dengan status terkonfirmasi positif dan dimakamkan Selasa (1/6/2021) dini hari.
Baca juga: Warga Bantul Nekat Makamkan Jenazah Covid-19 Tanpa APD
Setelah mendapatkan informasi itu pihaknya langsung menghubungi Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) untuk membantu pemakaman secara prosedur pemakaman covid-19.
Namun saat Heri mendatangi pemakaman muncul penolakan pemakaman dengan prosedur Covid-19 oleh beberapa warga dimotori oleh salah satu warga Pedukuhan Lopati.
Padahal FPRB sudah bersiap untuk melakukan penguburan secara protokol kesehatan. Bahkan mereka sudah pakai pakaian yang tetutup dan tinggal menutup kepala saja.
"Setelah itu saya datang ke makam tetap ada penolakan-penolakan," kata saat ditemui di Mapolres Bantul, Rabu (2/6/2021).
Menurut dia, pihak keluarga pada awalnya mau menerima pemakaman dengan protokol kesehatan.
Baca juga: Puluhan Orang di Satu Padukuhan di Bantul Positif Covid-19
Namun setelah ada dugaan provokasi dari salah seorang warga akhirnya keluarga menolak untuk dimakamkan dengan protokol kesehatan.
Saat pemakaman, peti jenasah tidak dibongkar. Jenazah sempat dishalatkan tapi tidak sampai dibongkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.