Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga 1 Kelurahan di Bantul 3 Kali Tolak Memakamkan Jenazah dengan Protokol Covid-19

Kompas.com - 03/06/2021, 05:30 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Kasus penolakan pemakaman pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan protokol kesehatan di Padukuhan Lopati, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bukan yang pertama.

Sudah tiga kali warga menolak memakamkan jenazah pasien Covid-19 dengan prokes.

"Total ada 3 di Kalurahan Trimurti (kasus penolakan pemakaman jenazah pasien Covid 19 dengan prokes)," kata Panewu Srandakan Anton Yuliyanto dihubungi wartawan, Rabu (2/6/2021).

Baca juga: Puluhan Warga Satu RT di Kulon Progo Terserang Demam Berdarah, Petugas Terkendala Tracing Covid-19

Dijelaskannya, kasus pertama di Padukuhan Lopati 18 Mei 2021.

Jenazah suspect Covid-19 sudah dipulasara oleh rumah sakit dan direkomendasikan untuk dimakamkam dengan prosedur Covid-19. Namun ditolak oleh warga dan akhirnya jenazah dimakamkan seperti biasa.

Kasus kedua akhir Mei 2021 lalu, di Kampung Mayongan.

Jenasah suspect Covid-19 direkomendasikan untuk dimakamkam secara protokol kesehatan. Sebab, menunggu hasil laboratorium.

Namun oleh warga pemakaman dilakukan secara wajar. Beberapa hari setelah itu, ternyata hasilnya keluar dan jenazah dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19.

Untuk kasus ketiga, yakni di Padukuhan Lopati, pada Selasa (1/6/2021).

Di dua kasus terakhir, Anton mengaku masih melakukan tracing.

"Yang Mayongan tracing-nya sudah dapat 6 baru kita tracing lagi. Kebetulan kita barengkan dengan Lopati (yang terkahir), kita masih tracing," kata Anton.

Baca juga: Tak Ingin Solo Seperti Yogya, Gibran Bakal Sanksi Tegas Pedagang Kuliner yang Tak Cantumkan Harga

Sebelumnya, beberapa warga memakamkan jenazah berstatus positif Covid-19 tanpa protokol kesehatan di Padukuhan Lopati, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Bantul.

Warga yang diduga melakukan provokasi dilaporkan ke polisi agar tidak terjadi hal serupa.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyikapi penolakan jenazah terkonfirmasi positif Covid-19 untuk dimakamkan protokol kesehatan di Padukuhan Trimurti, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan.

"Mestinya karena sudah dinyatakan pasien yang meninggal itu terpapar Covid ya mestinya dikubur dengan protokol Covid, tetapi warga menolak," kata Halim dihubungi wartawan, Rabu (2/6/2021)

Menurut dia, penolakan itu tanpa sebab. Seharusnya warga sadar bahaya covid-19.

Halim memerintahkan kepada Dinas Kesehatan untuk segera melakukan tracing terhadap warga yang ikut melakukan pemakaman. 

"Kemudian sudah kita perintahkan dinkes melakukan tracing. Yang ikut pemakaman itu kan tidak pakai masker tidak pakai APD gitu lah," kata Halim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Regional
Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Regional
Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Regional
Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Regional
Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Regional
Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Regional
BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi Mabuk Mengebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Polisi Mabuk Mengebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Regional
Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Regional
Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Regional
Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com