Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Sirkuit MotoGP di Mandalika dan Tudingan Pelanggaran HAM oleh PBB

Kompas.com - 26/05/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

PBB: Perlu investigasi independen

Pakar PBB bidang kemisikinan ekstrim dan hak asasi manusia, Olivier De Schutter tidak puas akan jawaban pemerintah Indonesia terhadap tuduhan pelanggaran HAM oleh PBB di proyek Mandalika.

Menurutnya pokok permasalahan lahan di Mandalika bukan mengenai siapa yang memiliki surat legal atas tanah, karena sebagian besar memang dimiliki pemerintah Indonesia.

"Yang menjadi masalahnya, pembangunan sirkuit MotoGP dan hotel telah dimulai sebelum warga lokal direlokasi, dan bermukim di tempat yang layak," kata Olivier. "Tempat relokasi, Dusung Ngolang saat ini belum siap untuk menerima warga."

Baca juga: Pasarkan Produk Unggulan Desa di Mandalika, Gus Menteri Usulkan Pembangunan Homestay

Olivier yang merupakan pakar utama yang menyusun laporan pelanggaran HAM, mengatakan kepada BBC melalui sambungan online dari Brusel, bahwa investigasi independen oleh konsultan lokal diperlukan untuk mengklarifikasi fakta dan memahami kekhawatiran warga lokal.

Sampai akhir 2022, menurut Olivier, warga akan terpaksa melanjutkan hidup apa adanya di tempat relokasi, dan kesulitan bermata pencaharian. Hal ini tidak dapat diterima.

"Memiliki atap, air, listrik, dan pangan tidaklah cukup," tegas Olivier.

Baca juga: Pembebasan Lahan Lintasan 9 Sirkuit MotoGP Mandalika Diwarnai Penolakan Warga

"Anda harus punya akses terhadap pekerjaan. Kalau tidak, kondisi mereka akan semakin terpuruk."

Ditanya mengenai kompensasi yang diterima sebagian warga, ia bersikeras bahwa kompensasi moneter bukanlah alat pengganti proses relokasi yang layak.

"Saya hanya bisa menyesali bahwa proyek telah dimulai, sirkuit MotoGP pun sudah hampir selesai dikerjakan," kata Olivier.

"Bagi saya, sangatlah problematik bahwa masalah relokasi dalam kondisi yang memadai tidak ditangani sebelum proyek diluncurkan," sambungnya.

Baca juga: Sambut MotoGp Mandalika, Kemendes PDTT akan Kembangkan 757 Desa di Kawasan Tersebut

Kunci agar hal seperti ini tidak terulang di proyek Mandalika, menurut Olivier, dipegang oleh Asian Infrastructure Investment Bank atau AIIB yang berinvestasi 248 juta dolar AS untuk KEK Mandalika.

Ia mendorong AIIB untuk mendesak pemerintah Indonesia untuk melanjutkan pembangunan Mandalika dengan lebih menghormati hak asasi manusia dan hak warga lokal yang telah hidup selama bergenerasi-generasi di wilayah itu.

Baca juga: Sirkuit Mandalika Belum Diaspal, Menpora Tetap Yakin Jadi Tuan Rumah MotoGP 2021

Pembangunan selasai di bulan Juni, sertifikasi di bulan Juli

Laman resmi World Superbike telah mengumumkan jadwal pertandingan untuk 2021, di mana Mandalika International Street Circuit akan digunakan pada tanggal 12-14 November.

Dwianto Eko Winaryo selaku Chief Construction and Development Officer dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menyatakan perkembangan pembangunan sirkuit di bulan April telah mencapai 65-70 persen.

"Target 100 persen pada bulan Juni tanggal 30," kata Dwi melalui sambungan online saat tim BBC berada di kantor ITDC di Mandalika.

Baca juga: Digelar Tahun Depan, Sirkuit MotoGP Mandalika Siap Bersaing dengan BRIC Thailand

MGPA adalah promotor MotoGP Indonesia di Mandalika.

Setelah target pembangunan sirkuit tercapai, di bulan Juli, MGPA akan mengundang Federasi Balap Motor Internasional (FIM) untuk proses homologasi atau sertifikasi.

Sertifikasi bertujuan untuk memastikan sirkuit Mandalika layak digunakan dan aman dari sisi infrastruktur dan bangunan penunjang untuk melaksanakan balapan motor sport.

"Jika homologasi sudah didapatkan kami akan mengadakan test race," lanjut Dwi. "Kita berencana mengundang rider pada saat MotoGP bertanding di Asia Pasifik bulan Oktober dan November."

Setelah itu, menurut Dwi, barulah Indonesia bersiap mengadakan MotoGP di bulan Maret 2022.

Baca juga: Ini Rekomendasi Komnas HAM Terkait Sengketa Lahan Sirkuit MotoGP Mandalika

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com