Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Sirkuit MotoGP di Mandalika dan Tudingan Pelanggaran HAM oleh PBB

Kompas.com - 26/05/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KEK Mandalika akan terus dikembangkan hingga 2040

Pembangunan KEK Mandalika akan terus berjalan setelah pembangunan sirkuit selesai.

Menurut Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro, saat ini bahkan pembangunan KEK Mandalika masih pada tahap 'infrastruktur mode'.

"Kita lengkapi infrastruktur, drainase, penerangan jalan, dan sebagainya, supaya kawasan ini lebih terlihat menarik. Tapi kita kembangkan sirkuit ini untuk menarik investor," kata Bram di kantor ITDC di Mandalika.

Untuk ajang World Superbike dan MotoGP, Hotel Pullman Mandalika rencananya akan mulai beroperasi.

Baca juga: Ini Dia Sepeda Listrik Asal NTB yang Mendunia, Ingin Dipamerkan Saat MotoGP Mandalika

Saat ini ada 11 investor yang berencana membangun hotel di KEK Mandalika. Selain itu, investor Dubai Bin Zayed International LLC telah menandatangani MoU untuk membangun lapangan golf 27 holes.

Pengembangan Mandalika, menurut Bram, akan terus berlangsung hingga 2040.

"ITDC punya dua kawasan. Kawasan Nusa Dua (Bali) itu membutuhkan waktu 37 tahun dari mulai awal sampai sekarang seperti itu," kata Bram.

Baca juga: ITDC Bantah WNA India yang Tewas di Hotel Konsultan Sirkuit MotoGP Mandalika

Komentar Komnas HAM RI

Endang Kurniati warga Desa Kuta yang masih bertahan di bulan Aprildok BBC Indonesia Endang Kurniati warga Desa Kuta yang masih bertahan di bulan April
Dengan masih banyaknya ruang-ruang yang akan dibangun, senada dengan PBB, Komnas HAM RI mendorong pemerintah dan pengembang untuk lebih memperhatikan kesejahteraan warga selama proses pembangunan dan pengembangan.

"Mandalika adalah proyek internasional. Harus didasarkan pada prinsip-prinsip HAM internasional. itu yang kita ingatkan dari awal," kata Beka Ulung Hapsara, Komisioner Komnas HAM RI.

"Sepertinya peringatan itu tidak sepenuhnya dijalankan oleh ITDC maupun pemerintah dengan mereka hanya berfokus pada masalah pembebasan lahan saja."

Baca juga: Petugas Terminal Mandalika Kebingungan Hadapi Ribuan Pemudik Tanpa APD dan Tim Medis

Menurut Beka, tuduhan pelanggaran HAM PBB di proyek KEK Mandalika, meski serius, tidak sepenuhnya benar dan akurat. Beka menjelaskan, salah satu tuduhan PBB mengenai kerusakan dan pemindahan situs religi dan budaya, tidak ditemukan kebenarannya oleh Komnas HAM.

Meski demikian, Komnas HAM RI memang menemukan satu insiden pengosongan lahan dengan penggunaan kekuatan yang berlebihan pada 11-12 September 2020.

Komnas HAM juga masih melihat ancaman pelanggaran HAM di lokasi pembangunan KEK Mandalika.

Baca juga: Ini Progres Pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika

Keempat pebalap Pertamina Mandalika SAG Team saat sesi tes di Sirkuit Catalunya, BarcelonaRafa Marrodan RME Keempat pebalap Pertamina Mandalika SAG Team saat sesi tes di Sirkuit Catalunya, Barcelona
Untuk menghindari kasus pelanggaran HAM di masa depan, pemerintah harus memperhitungkan hak-hak warga di luar hak ekonomis. Seperti hak atas lingkungan yang sehat, hak atas pendidikan, dan hak atas pekerjaan.

"Karena bagaimanapun juga ketika lahannya diganti atau diambil alih, hak-hak itu juga kemudian terampas juga," kata Beka.

Menurut Managing Director the Mandalika Bram Subiandoro, pihaknya sudah mensyaratkan kontraktor yang beroperasi di Mandalika untuk mengambil tenaga kerja lokal dengan persentase tertentu.

Baca juga: Wapres Tinjau KEK Mandalika, Jalan 2 Kilometer dan Berfoto di Pantai

Suntikan dana dari bank Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) ia yakini akan menciptakan kesempatan kerja yang lebih besar.

Hal ini masih poin kekhawatiran Komnas HAM, karena latar belakang pekerjaan warga yang terdampak kebanyakan adalah petani, bukan pekerja sektor pariwisata.

"Ini harus jadi perhatian serius dari pemerintah daerah sampai pemerintah pusat soal alih profesi ini," pungkas Beka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com