KOMPAS.com- Kesedihan dirasakan oleh Damar (43), seorang warga Dusun Ebunut, Desa Kuta, Kecamatan Punjut, Lombok Tengah.
Sebab, dia harus segera meninggalkan tanah kelahiran yang akan segera disulap menjadi Sirkuit MotoGP Mandalika.
Damar dan istrinya, Lucile Job pun terlihat mengemasi barang-barang di rumahnya untuk segera pindah.
"Aku akan kehilangan tanah tempat aku dilahirkan, jujur sangat sedih tapi kami bisa apa," kata dia dengan suara bergetar.
Dia mengatakan, berat meninggalkan kampung halamannya tersebut.
"Di sini saya lahir, tumbuh dan berjuang bersama keluarga dan sekarang semua berakhir, harus pergi dari sini," ujarnya lirih.
Baca juga: Cerita Warga Terdampak Pembangunan Sirkuit Mandalika, Angkat Kaki dari Tanah Kelahiran Saat Puasa
Dari 250 kepala keluarga (KK) yang tinggal di dusun ini kini hanya tersisa 50 KK saja.
Mereka yang masih bertahan, diminta untuk segera pindah.
Sebab, pihak pengembang pembangunan, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) memberi tenggat waktu kepada warga untuk meninggalkan rumah mereka sampai Kamis (15/4/2021) hari ini.
"Awalnya kami diberikan tenggat waktu, tapi kemaren mereka meminta kami semua untuk angkat kaki dari sini, harus pergi, diberi waktu sampai hari Kamis, akan digusur," Kata Damar.