Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Tidak Pulang Sekarang, Belum Tentu Tahun Depan Covid-19 Hilang"

Kompas.com - 12/05/2021, 10:19 WIB
Farida Farhan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com- Meski dilarang, banyak warga tetap nekat mudik. Mereka beralasan rindu dengan keluarga hingga akhirnya memutuskan kembali ke kampung halaman.

Namun, tak sedikit di antara para pemudik yang tidak berhasil pulang. Salah satunya adalah Fitri (25)

Rabu (12/5/2021) dini hari, Fitri (25) tengah beristirahat usai diputar balik petugas Pos Penyekatan Tanjungpura, Karawang.

Baca juga: Buronan Kasus Penyalahgunaan BBM Ditangkap Saat Mudik, Belum Sempat Tiba di Rumah Keluarganya

Ia dan suaminya menghela napas sembari berpikir bagaimana cara bisa sampai di Kuningan, Jawa Barat.

Sedangkan sang buah hati yang berusia empat tahun tengah tertidur di pangkuan.

Kepada Kompas.com, Fitri mengaku nekat mudik lantaran kangen dengan orang tuanya. Sedangkan Lebaran tahun lalu, ia mengaku sudah tak mudik.

"Sudah dua kali lebaran tidak pulang," kata dia.

Baca juga: Kisah Pengemis yang Raup Rp 18 Juta Per Bulan, Bisa Bangun Rumah dan Beli Sepeda Motor

Alasan mudik

Fitri berangkat dari Jakarta sekitar pukul 10.00 WIB.

Ia kemudian tiba di Pos Penyekatan Tanjungpura sekitar pukul 01.00 WIB. Meski berharap lolos penyekatan, Fitri dan suaminya diminta putar balik.

"Berusaha (mudik) dulu, nenek kakek sudah sepuh-sepuh," ungkapnya.

Pemudik lain mengaku ingin pulang ke kampung halaman lantaran khawatir Lebaran tahun depan mudik kembali dilarang. Ia mengatakan sudah rindu dengan keluarganya.

"Kalau bukan sekarang kapan lagi. Belum tentu tahun depan corona (Covid-19) hilang," ujar dia.

Pemudik itu menempuh berbagai cara untuk sampai ke Tegal, kampung halamannya.

Baca juga: Provokator Saat Penyekatan Mudik Ditangkap, Polisi: Anggota Saya Ditendang

Harapan yang sama juga diungkapkan seorang pemudik, Uju Sunarya (31). Sunarya diminta putar balik lantaran surat keterangan hasil tes Covid-19 negatif sudah kedaluwarsa.

Uju pun pasrah saat diminta putar balik oleh petugas. Ia mengaku sudah tak punya uang untuk melakukan tes swab Covid-19.

"Kalau disuruh putar balik ya putar balik. Kalau disuruh tes saya dari mana lagi. Dua minggu aja dua kali antigen. Duit dari mana," ujar Uju.

Baca juga: Detik-detik Mobil Rombongan Kapolres dan Brimob di Papua Tiga Kali Ditembaki OTK

Kapolres Karawang minta silaturahmi dilakukan virtual

Demi bisa lolos penyekatan, sejumlah pemudik pun berupaya mengelabuhi petugas.

Ada yang menjalankan modus berpura-pura menjadi ojek online hingga mengaku hendak COD.

Ada pula yang menyebut mengaku orang tua sakit, namun tak mampu menunjukkan surat-surat yang dipersyaratkan.

"Sehingga kita putar balikkan," Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra.

Rama mengaku paham betul perasaan pemudik. Ia pun mengaku kasihan.

"Kita sebenernya kasihan pada pengendra ini, bapak ibu, ada anak dibawa bawa dua tiga jam perjalanan kemudian disekat. Tapi kita berpikir lagi bahwa ini aturan," ujar dia.

Baca juga: Setelah Kasus OTT, Khofifah Beri Tugas Khusus untuk Plt Bupati Nganjuk, Apa Itu?

Karawang sebagai wilayah pertengahan hilir arus mudik, sebetulnya tak bisa lagi melarang warga melintas untuk mudik.

Apalagi pihaknya pun tak bisa memberi sanksi bagi warga yang nekat dan hanya bisa mengimbau.

"Kita imbau, kita tutup (melakukan penyekatan) dan kita putar balikkan. Pasti memutar-mutar. Tapi itu mereka sudah tahu akan hal itu," ungkap dia.

Rama pun berharap para pemudik berpikir ulang untuk mudik.

Ia mengaku yakin para pemudik sudah tahu risiko mudik di tengah aturan peniadaan mudik yang diputuskan pemerintah.

Kapolres mengimbau warga untuk bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman secara virtual. Misalnya melalui panggilan video atau aplikasi pertemuan online lainnya. Sehingga, pencegahan laju penularan virus corona bisa dikendalikan.

"Kami senantiasa mengimbau tolong jaga keselamatan kesehatan keluarga di kampung, tidak perlu mudik, silaturahmi bisa melalui virtual," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com