Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawanan Monyet Serang Pemukiman, Rusak Genteng dan Tangkapi Ayam Warga

Kompas.com - 28/04/2021, 10:26 WIB
Iqbal Fahmi,
Khairina

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com- Kawanan monyet menyerang pemukiman warga di Kadus 1, Desa Sidanegara, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa (27/4/ 2021).

Kepala Dusun, Radiyanto mengatakan, gerombolan monyet tersebut turun ke pemukiman dan membuat resah karena merusak genting rumah warga.

"Iya ada beberapa ekor tapi pindah-pindah keliling kampung, sudah sebulan terakhir ini meresahkan warga," katanya.

Baca juga: Balita 3 Tahun Digigit Monyet di Bokong, Ibu: Monyetnya Tidak Takut Saya Kejar Pakai Batu

Selain merusak atap, kata Rudianto, kawanan monyet ini juga menangkapi ayam peliharaan warga. Bulu ayam dicabuti hingga akhirnya mati.

"Warga khawatir monyet-monyet ini berani menyerang manusia, terutama anak-anak. Soalnya ini monyet dewasa, taringnya saja sudah panjang, perilakunya juga agresif," ujarnya.

Rudianto mengungkapkan, warga yang makin resah akhirnya berinisiatif untuk menangkap hingga menembak kawanan monyet tersebut. Namun pihak desa khawatir jika satwa tersebut dilindungi dan berpotensi menimbulkan permasalahan hukum.

Mendapat laporan warga, Penyuluh Kehutanan Kecamatan Kaligondang, Hijrah Utama melakukan verifikasi lapangan. Diduga kuat, monyet tersebut merupakan spesies monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).

"Binatang tersebut tidak termasuk satwa dilindungi atau less concern, rencananya monyet tersebut akan ditangkap lalu dilepasliarkan atau diserahkan ke pihak berwenang," jelasnya.

Baca juga: Sedang Bermain di Dekat Rumah, Balita di Palmerah Diserang Monyet Liar

Taufik Katamso, pegiat lingkungan yang turut dalam pengataman memperkirakan, satwa liar tersebut berasal dari Kompleks Makam Wangi. Pasalnya di situs tersebut, masih ada kawasan hutan dengan luas sekitar satu hektar.

"Diperkirakan makin sempitnya habitat dan populasi yang menyusut, monyet-monyet ini masuk masa kawin sehingga berperilaku agresif," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com