KOMPAS.com - Seorang guru bernama Oktovianus Rayo tewas ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Kamis (8/4/2021).
Istri Oktovianus yang bernama Natalina, menceritakan bagaimana dirinya selamat dalam insiden mencekam di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, beberapa hari yang lalu.
Namun sayang, tak hanya nyawa suaminya yang terenggut, barang-barang milik Natalina pun dirampas oleh KKB dalam insiden tersebut.
Baca juga: Kisahkan Detik-detik Suaminya Ditembak KKB, Istri: Dia Terkapar, Saya Panggil Papa Iyan Bangun..
Di kamar mandi, Natalina bersembunyi sekitar lima jam, yaitu pukul 09.00 WIT sampai 14.00 WIT.
Saat itulah kejadian mendebarkan terjadi. Orang-orang bersenjata diduga KKB masuk rumah dan menendang pintu kamar mandi.
“Di kamar mandi tempat kami sembunyi masih sempat ada orang masuk mengobrak-abrik pakai parang, dia tendang kamar mandi tetapi tidak tembus, hanya menendang 2 kali dan kami di dalam hanya diam berdoa sambil SMS teman yang lain,” ujar Natalina saat dikonfirmasi, Senin (12/4/2021).
Baca juga: Guru yang Tewas Ditembak KKB Dituding Mata-mata, Ini Jawaban Kepala Dinas hingga Kapolda Papua
Beberapa jam bersembunyi, dia pun keluar setelah memastikan kondisi aman dan sunyi.
Betapa terkejut Natalina saat melihat suaminya sudah terkapar dan sekarat.
“Setelah saya lihat sudah sunyi, sudah tidak ada orang, saya keluar dari kamar tempat saya sembunyi melihat almarhum sudah terkapar di depan, dia sudah lipat kaki dan telentang, kasihan. Saat itu saya masih sempat panggil, Papa Iyan bangun... Papa Iyan bangun tapi saya masih lihat dia punya mata terputar, mungkin dia masih lirik saya atau bagaimana,” kata Natalina.
Baca juga: Kisah Kakek Makmur, Pengemis yang Menangis Usai Uangnya Dijambret, Kini Tewas di Tribun Lapangan
“Tak ada barang yang kami selamatkan di rumah, Ponsel milik almarhum dan milik saya diambil, uang diambil, perhiasan diambil, semua diambil, pakaian dan barang-barang lainnya terhambur tapi biarlah saya sudah tidak peduli yang penting kami selamat dan kami pergi dengan berjalan kaki sampai di Koramil,” tutur Natalina pilu
Baca juga: Kondisi Terkini Usai KKB Berulah di Kabupaten Puncak, Toko Tidak Berani Buka, Stok Makanan Menipis
Kegundahan Natalina belum berhenti sampai di situ.
Natalina pun kebingungan karena jasad suaminya tak bisa dibawa ke rumah duka di Lembang Sa'dan Pebulian, Kecamatan Sa'dan, karena bandara dikuasai KKB.
Kelompok itu meminta tebusan hingga Rp 500 juta.
“Kami menangis sampai besoknya dan menunggu pesawat tetapi tidak masuk karena bandara sudah dikuasai oleh KKB. Besoknya lagi tidak bisa lagi karena mereka meminta tebusan Rp 5 juta dan kami sanggupi dengan cara kumpul uang namun dia malah menolak dan meminta Rp 20 juta. Begitu terkumpul Rp 20 juta ia menolak lagi, besoknya dia minta Rp 500 juta, kami semua pusing mau ambil di mana,” ungkap Natalina.
Setelah ditebus Rp 500 juta dan uang sampai di tangan KKB maka mereka bisa mengontak pesawat di Ilaga untuk mengevakuasi jenazah.
“Jadi kami terbang dari Beoga sekitar jam 12.00 WIT, itupun kondisi sudah berkabut dan yang bisa dievakuasi hanya jenazah dan keluarganya, yang lain kasihan masih tinggal di sana,” sebut Natalina.
Jenazah Yonathan Randen tiba di rumah duka Tongkonan Ra'be, Lembang Batulimbong, Kecamatan Bangkelekila' dengan disambut tangis histeris keluarga korban.
Istri almarhum Yonathan juga tak kuasa menahan kesedihannya sampai pingsan berkali–kali.
Kedatangan jenazah merupakan momen pertama kali sang anak yang berusia 2,5 tahun melihat ayahnya.
Namun sayang ayahnya datang dengan kondisi tak bernyawa.
Adapun kedua jenazah korban penembakan KKB tiba di Toraja setelah diberangkatkan dari Timika menggunakan pesawat hingga ke Bandara Hasanuddin Makassar.
Kemudian perjalanan dilanjutkan melalui darat menggunakan ambulans ke Kabupaten Toraja Utara.
Sumber: Kompas.com (Kontributor Kompas TV Luwu Palopo, Amran Amir | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.