KOMPAS.com - Bupati Puncak Willem Wandik meminta aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai kontrak untuk tetap bertahan di Distrik Beoga.
"Saya berharap ASN dan semuanya tetap berada di Beoga sampai kondisi aman baru saya izinkan keluar, karena selaku Bupati Puncak akan mengizinkan mereka selama dua atau tiga pekan meninggalkan tempat tugas, " kata Bupati Wandik seperti dikutip dari Antara, Selasa (13/4/2021).
Menurutnya, warga belum bisa keluar dari Distrik Beoga karena terkendala transportasi. Namun, jika situasi kondusif, Pemkab Puncak akan memfasilitasi mereka keluar dari wilayah itu.
"Mereka memang membutuhkan pemulihan trauma dengan mengizinkan keluar sementara dan kembali lagi bertugas ke Beoga karena masyarakat sangat membutuhkan pelayanan mereka," kata Bupati Wandik.
Kapolsek Beoga Ipda Ali Akbar menuturkan kondisi distrik tersebut belum kondusif akibat ulah KKB pimpinan Sabinus Waker.
Ali Akbar khawatir dengan stok makanan di wilayah itu. Menurutnya, sejak KKB berulah, toko yang menjual bahan makanan tak berani buka di Beoga.
Baca juga: Tetap Ada Tradisi Megengan Menyambut Ramadhan di Posko Darurat Korban Gempa Malang
"Di sini ada empat kios besar, maksudnya dia jual mi instan kartonan, kalau kios kecil yang jual eceran ada beberapa. Tapi itu tidak ada kios berani buka," kata Ali Akbar saat dihubungi lewat sambungan telepon, Selasa.
Menurutnya, masyarakat yang hendak membeli ke kios tersebut harus mengetuk pintu. Jual beli juga hanya bisa dilakukan siang hari.
"Kalau malam sudah tidak berani," kata Ali Akbar.
Ali Akbar menambahkan, meski masih bisa berbelanja di toko, stok makanan yang dimiliki kios itu juga menipis.
Ia memperkirakan, kios-kios itu hanya bisa memiliki stok makanan untuk tiga sampai empat hari ke depan.
"Kalau dijual ke masyarakat semua tinggal tiga sampai empat hari lah," kata dia.