JAMBI, KOMPAS.com - Buah anggur tampak ranum di pekarangan rumah dan kontras dengan suhu udara sekitar yang panas menyengat.
Pada lahan seluas 14×7 meter, Walwinsyah menanam 14 pohon anggur, dengan varietas berbeda.
Lokasinya, hanya sepelemparan batu dari kawasan ekowisata mangrove, Pangkal Babu, Tanjab Barat, Jambi.
Dari Kota Jambi, membutuhkan waktu 2,5 jam, untuk sampai ke tempat wisata petik anggur milik Walwinsyah.
Baca juga: Di-PHK Saat Pandemi, Pemuda Wonogiri Tanam Semangka Baby Black Sweet Raup Ratusan Juta Rupiah
Selain membuka wisata petik anggur, pria yang akrab disapa Iwin ini juga membuka usaha penjualan bibit anggur khusus daerah panas.
Hasil dari hobi menanamnya ini lumayan. Saban panen Iwin bisa menghasilkan omzet bersih hingga Rp 10 juta, disamping hasil dari usaha agrowisata petik buah.
Sementara usaha penjualan bibitnya malah lebih moncer karena penjualannya bahkan sampai Malaysia.
Berikut lika-liku kisah Iwin membudiayakan anggur di daerah pantai hingga berhasil. Mati kita simak.
Baca juga: Mengenal Porang, Si Umbi Liar yang Jadi Primadona Ekspor Komoditas Pertanian
Petani yang berguru ke Malang dan Medan untuk belajar merawat dan menanam anggur ini, akhirnya sukses membudidayakan anggur di kawasan pesisir pantai timur dengan suhu udara rata-rata 30-35 derajat celsius.
Tempat tinggal Walwinsyah ini berada di pinggir laut dengan ketinggian 1-5 mdpl. Hampir 90 persen bentang alamnya adalah gambut dan hutan mangrove.
Cuaca dan bentang alam tidak mendukung Walwinsyah untuk mengembangkan tanaman anggur.
Namun berkat kegigihan dan kerja keras selama 20 tahun, dia kini memetik manis omzet jutaan rupiah dari buah anggur yang tumbuh di pekarangan rumahnya.
"Saya tanam anggur sejak 2001. Sudah puluhan juta habis. Sekarang saya membuktikan, kalau anggur dengan kualitas baik, bisa hidup di Tungkal," kata Walwinsyah, melalui sambungan telepon, Kamis (1/4/2021).
Untuk membudidayakan anggur ini membutuhkan pengorbanan. Lelaki yang akrab disapa Iwin ini menceritakan memulai menaman anggur, hanya karena hobi menanam.
Namun mengapa memilih anggur? Iwin menuturkan anggur adalah impian masa kecil. Impian untuk bermain salju dan melihat batang dan daun anggur.
"Saya mengira anggur itu berbentuk pohon seperti buah mangga atau rambutan. Tapi saya ingin sekali melihat batang dan daunnya. Selama ini hanya melihat buahnya saja di televisi," kata Iwin menjelaskan.