Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (17/3/2021) menyebut, peletakan batu pertama dilakukan tahun ini.
Setelahnya diikuti dengan pembangunan Istana Negara atau Kantor Kepresidenan RI.
"Mudah-mudahan tahun ini kita sudah bisa mulai (pembangunan ibu kota negara baru) dan 17 Agustus 2024 kita bisa berharap memperingati Indonesia merdeka pada tahun itu di ibu kota negara (baru)," ujar Suharso kepada Kompas.com di Jakarta.
Baca juga: Pakar: Pandemi Covid-19 Momentum Pemerintah Rancang Ulang Ibu Kota Negara
Suharso mengatakan, pembangunan ibu kota negara baru, khususnya infrastruktur pada kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) ditargetkan rampung dalam tiga tahun.
Selain istana presiden, infrastruktur inti adalah kantor-kantor kementerian, perumahan yang terdiri dari rumah jabatan dan perumahan umum, serta pusat-pusat pelayanan publik seperti kesehatan hingga pendidikan.
Kawasan inti masuk wilayah tiga desa
Lahan dibutuhkan untuk pembangunan kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) seluas 5.600 hektar.
Menurut Camat Sepaku, Risman Abdul kawasan itu berada di wilayah tiga desa.
Baca juga: Debat Pilkada Tanah Bumbu, Pembangunan Ibu Kota Negara Jadi Jualan Paslon
Di antaranya, Desa Bumi Harapan, Desa Bukit Raya dan Kelurahan Pemaluan. Tiga desa ini berada di wilayah Kecamatan Sepaku.
“Rencana istana itu kemungkinan di Desa Bumi Harapan,” ungkap Risman.
Meski masuk wilayah tiga desa, tapi, kata Risman mayoritas lahan yang digunakan untuk kawasan inti ibu kota negara adalah lahan milik PT ITCI.
“Lahan itu saat ini ditumbuhi kayu-kayu bahan baku kertas," tutup Risman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.