Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruas Jalan di Sepaku Sudah Lebarkan untuk Dukung Pembangunan Ibu Kota Baru

Kompas.com - 01/04/2021, 06:42 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Akses jalan untuk distribusi material bangunan menuju titik nol pembangunan Istana Negara ibu kota negara baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur diklaim aman.

Camat Sepaku Risman Abdul menyebut jalan-jalan tersebut sudah diperlebar dan diperbaiki setahun terakhir.

Jarak tempuh dari Sepaku ke kota terdekat Balikpapan pun makin pendek.

“Sepaku ke Balikpapan sekarang kurang lebih satu jam. Dulu bisa dua jam,” ungkap Risman saat dihubungi Kompas.com, Rabu (31/3/2021). 

Baca juga: Peletakan Batu Pertama Ibu Kota Negara Tahun Ini, Berikut Sederet Proyek Pendukung yang Dikerjakan

Selain dari dan ke Balikpapan, Risman juga mengklaim akses jalan menuju titik nol lokasi pembangunan Istana Negara yang rencana dibangun tahun ini juga aman.

Karena itu, ia memastikan tak kendala untuk urusan keluar masuk bahan bangunan untuk pembangunan Istana Negara jika terealisasi tahun ini.

“Jalan dari kilometer 38 Balikpapan menuju titik nol sudah bagus. Cukup luas. Tadinya masyarakat dari Sepaku menuju kilo 38 Balikpapan kurang lebih 1 jam. Sekarang hanya 25 menit. Enggak ada masalah untuk akses jalan,” terang dia. 

Tiga pelabuhan

Selain akses jalan, tiga pelabuhan sudah disiapkan untuk bongkar muat material bangunan. 

Ketiga pelabuhan itu, kata Risman, pelabuhan milik PT ITCI Hutani Manunggal, PT Internasional Tinder Corporation Indonesia (ITCI) Kartika Utama dan Pelabuhan Penajam.

Baca juga: Bocoran Desain Istana di Ibu Kota Negara Baru, Ditargetkan Dibangun Tahun Ini

Ketiga pelabuhan itu dianggap paling dekat dengan wilayah ibu kota negara.

“Kami FGD (focus group discussion) terakhir di Samarinda disampaikan tiga pelabuhan itu sudah terdaftar sebagai lokasi bongkar muat material,” terang Risman.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (17/3/2021) menyebut, peletakan batu pertama dilakukan tahun ini.

Setelahnya diikuti dengan pembangunan Istana Negara atau Kantor Kepresidenan RI.

"Mudah-mudahan tahun ini kita sudah bisa mulai (pembangunan ibu kota negara baru) dan 17 Agustus 2024 kita bisa berharap memperingati Indonesia merdeka pada tahun itu di ibu kota negara (baru)," ujar Suharso kepada Kompas.com di Jakarta.

Baca juga: Pakar: Pandemi Covid-19 Momentum Pemerintah Rancang Ulang Ibu Kota Negara

Suharso mengatakan, pembangunan ibu kota negara baru, khususnya infrastruktur pada kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) ditargetkan rampung dalam tiga tahun.

Selain istana presiden, infrastruktur inti adalah kantor-kantor kementerian, perumahan yang terdiri dari rumah jabatan dan perumahan umum, serta pusat-pusat pelayanan publik seperti kesehatan hingga pendidikan.

Kawasan inti masuk wilayah tiga desa

Lahan dibutuhkan untuk pembangunan kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) seluas 5.600 hektar.

Menurut Camat Sepaku, Risman Abdul kawasan itu berada di wilayah tiga desa. 

Baca juga: Debat Pilkada Tanah Bumbu, Pembangunan Ibu Kota Negara Jadi Jualan Paslon

Di antaranya, Desa Bumi Harapan, Desa Bukit Raya dan Kelurahan Pemaluan. Tiga desa ini berada di wilayah Kecamatan Sepaku.

“Rencana istana itu kemungkinan di Desa Bumi Harapan,” ungkap Risman.

Meski masuk wilayah tiga desa, tapi, kata Risman mayoritas lahan yang digunakan untuk kawasan inti ibu kota negara adalah lahan milik PT ITCI.

“Lahan itu saat ini ditumbuhi kayu-kayu bahan baku kertas," tutup Risman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com