SAMARINDA, KOMPAS.com - Peletakan batu pertama pembangunan ibu kota negara baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) terealisasi tahun ini.
Gubernur Kaltim Isran Noor menyebut, sejumlah kegiatan sedang berjalan dalam rangka mendukung terlaksananya ibu kota negara.
"Jalan saja. Insya Allah (April) bulan puasa (peletakan batu pertama)," kata Isran Noor saat ditemui awak media di Samarinda, Kamis (25/3/2021).
Peletakan batu pertama untuk istana presiden sebagai titik nol dari ibu kota negara baru.
Titik nol terletak di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU. Tepatnya di Menara Pantau Api di kawasan hutan tanaman industri PT ITCI Hutani Manunggal.
Baca juga: Bocoran Desain Istana di Ibu Kota Negara Baru, Ditargetkan Dibangun Tahun Ini
Luas kawasan istana negara dan pusat pemerintahan yang disiapkan sebesar 5.600 hektar.
Namun, Pemprov Kaltim menyiapkan lahan 490.000 hektar sebagai kawasan ibu kota dan penyangga melalui Pergub Kaltim Nomor 6/2020 tentang Pengendalian Peralihan, Penggunaan Tanah dan Perizinan di Kawasan Calon Ibu Kota Negara dan Kawasan Penyangga.
Wilayah ibu kota dan penyangga sesuai Pergub itu meliputi wilayah Kutai Kertanegara di antaranya Kecamatan Loa Kulu, Loa Janan, Muara Jawa dan Samboja. Kabupaten PPU hanya kawasan Sepaku dan Kota Balikpapan meliputi Balikpapan Barat, Utara dan Timur.
Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (17/3/2021) menyebut, peletakan batu pertama dilakukan tahun ini.
Dia juga berharap 17 Agustus 2021 Presiden Joko Widodo bisa melaksanakan apel Hari Kemerdekaan RI di lokasi ibu kota negara baru.
Baca juga: Groundbreaking Pembangunan Istana Presiden di Ibu Kota Baru Berlangsung pada April 2021
Suharso menyebut beberapa infrastruktur pendukung ibu kota negara sedang dikerjakan meski tidak secara langsung. Misalnya, waduk, jalan dan lainnya di daerah penyangga.
Isran juga tidak mendetail pembangunan infrastruktur pendukung ibu kota negara yang ia maksud sedang berproses.
Namun, Kompas.com merampung sederet proyek itu di antaranya yakni pembangunan Bendungan Sepaku-Semoi di Kabupaten PPU dengan kapasitas volume sekitar 11 juta meter kubik, memenuhi kebutuhan air baku di Balikpapan sebesar 2.000 liter per detik dan Kecamatan Sepaku, sebagai lokasi ibu kota negara, sebesar 500 liter per detik.
Penentuan lokasi proyek ini berdasarkan SK (surat keputusan) Gubernur Kalimantan Timur Nomor 590/K.653/2019 tentang Penetapan Lokasi Pengadaan/Pembebasan tanah untuk Pembangunan Bendungan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara.
Total lahan yang dibebaskan 378 hektar dengan rincian 342 untuk areal genangan dan 36 hektare untuk fisik bendungan berada di wilayah tiga desa yakni Desa Tengin Baru, Sukomulyo dan Desa Argomulyo.