Bulog Pati, salurkan beras lokal ke luar Jawa
Di sisi lain, Kepala Bulog Subdivre II Pati, Yonas Haryadi Kurniawan mengatakan Bulog di karesidenan Pati tidak pernah menerima beras impor.
Bahkan, beras dari para petani se-karesidenan Pati dapat disalurkan ke sejumlah daerah di Kalimantan dan Sumatera.
"Dari tahun ke tahun sebelum masa saya pun, karesidenan Pati tidak pernah menerima impor. Kita wilayah surplus yang biasanya kita suplai daerah tetangga. Tahun 2019, 2020 itu kita suplainya ke Sumatera, Kalimantan. Dan Jawa kita suplai ke Jogja," ucapnya.
Baca juga: Balada Impor Beras, Garam, dan Gula, Usai Seruan Jokowi Benci Produk Asing
Diberitakan sebelumnya, pemerintah akan melakukan impor beras sebanyak sekitar 1 juta ton pada awal tahun ini.
Klaim pemerintah, impor terpaksa dilakukan untuk menjaga stok beras nasional.
Beras impor akan digunakan untuk menambah cadangan atau pemerintah menyebutnya dengan istilah iron stock.
Rencana impor beras ini telah disepakati dalam rapat koordinasi terbatas.
Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Bulog, Budi Waseso, mengaku tak mengusulkan impor beras pada tahun ini.
Baca juga: Alasan Petani Tolak Impor Beras: Harga Gabah Murah dan Sulit Laku
Langkah impor beras ini muncul setelah pihaknya menerima perintah mendadak dari Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.